REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berharap Arab Saudi dapat melakukan kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel, seperti yang dilakukan oleh Uni Emirat Arab (UEA). Dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih, Trump memuji normalisasi hubungan UEA dan Israel.
"Iya (saya mengharapkannya)," ujar Trump ketika ditanya apakah dia ingin Arab Saudi membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Kesepakatan normalisasi hubungan Israel-UEA tercapai setelah Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan melakukan pembicaraan via telepon. Di bawah kesepakatan tersebut, Israel setuju untuk menangguhkan rencana pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat.
Sejak kesepakatan normalisasi hubungan UEA-Israel diumumkan, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan bahwa kerajaan tetap berkomitmen untuk berdamai dengan Israel berdasarkan Prakarsa Perdamaian Arab atau Arab Peace Initiative tahun 2002.
Ketika itu, Arab Saudi membuat inisiatif dengan menawarkan menormalisasi hubungan bersama Israel atas kesepakatan kenegaraan dengan Palestina, dan penarikan pasukan Israel secara penuh dari wilayah yang diduduki pada 1967.
Normalisasi hubungan UEA-Israel menandai ketiga kalinya negara Arab membuka hubungan diplomatik secara penuh dengan Israel. Negara Arab lainnya yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel adalah Mesir dan Yordania. UEA menjadi negara Teluk Arab pertama yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Trump mengatakan, UEA tertarik untuk membeli jet F-35 buatan Lockheed Martin yang digunakan oleh Israel. "Mereka punya uang dan mereka ingin memesan cukup banyak F-35," ujarnya.