Jumat 03 Nov 2023 07:31 WIB

Semakin Banyak Negara yang Putuskan Hubungan dengan Israel, yang Terbaru Bahrain

Israel mengkritik negara Amerika Selatan setelah mereka memutus hubungan diplomatik.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Israel (ilustrasi)
Foto: Antara
Bendera Israel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Beberapa negara akhirnya dengan berani memutuskan hubungan dengan Israel. Sikap ini sebagai bentuk protes atas pengeboman dan pembunuhan warga sipil di Gaza.

Pada Kamis (2/11/2023), Bahrain mengusir duta besar Israel untuk Manama dan menarik kembali utusannya dari Tel Aviv. Dalam sebuah pernyataan, parlemen Bahrain mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari tindakan yang diambil untuk mendukung “perjuangan Palestina dan hak-hak sah rakyat Palestina”.

Baca Juga

“Kami mengonfirmasi kepergian duta besar Israel ke negara tersebut, kembalinya duta besar Bahrain dari Israel, dan penghentian hubungan ekonomi,” bunyi pernyataan itu seperti dilansir Doha News.

Sehari sebelumnya, Yordania telah memanggil pulang duta besarnya untuk Israel, dan mengatakan bahwa negara itu hanya akan mengembalikan utusannya jika Israel menghentikan "krisis kemanusiaan yang ditimbulkannya".

Pada Selasa (31/11/2023) malam, Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia Freddy Mamani mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa negaranya telah memutuskan "hubungan diplomatik dengan negara Israel sebagai bentuk penolakan dan kutukan terhadap serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional yang terjadi di Jalur Gaza".

Negara tetangganya, Kolombia dan Chile juga memanggil pulang duta besar mereka untuk melakukan konsultasi untuk mengutuk kematian warga sipil di Gaza dan menyerukan gencatan senjata. Negara-negara Amerika Latin lainnya, termasuk Argentina dan Brasil, juga telah meningkatkan kritik mereka terhadap dampak operasi militer Israel terhadap warga sipil.

Israel lalu mengkritik negara-negara Amerika Selatan setelah mereka memutuskan hubungan diplomatik dan memanggil pulang duta besar. Israel pada hari Rabu (1/11/2023), meminta Kolombia dan Chile untuk "secara eksplisit mengutuk organisasi Hamas.

Di mana Israel memfitnah Hamas sebagai "organisasi yang membantai dan menculik bayi, anak-anak, perempuan dan orang tua," menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Israel.

Seruan tersebut muncul beberapa jam setelah Chile dan Kolombia memanggil pulang duta besar mereka untuk Israel pada Selasa malam di tengah-tengah kecaman atas pembunuhan warga sipil di Gaza.

"Israel mengharapkan Kolombia dan Chile untuk mendukung hak sebuah negara demokratis untuk melindungi warga negaranya, dan menyerukan pembebasan segera semua orang yang diculik, dan tidak bersekutu dengan Venezuela dan Iran untuk mendukung Hamas," kata Kementerian Luar Negeri Israel.

Presiden Chile sebut Hamas...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement