Selasa 01 Sep 2020 15:44 WIB

Adu Kekuatan Tank China dan India di Perbatasan Negara

India dan China menempatkan tank masing-masing dalam posisi berhadapan di Ladakh

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
India dan China menempatkan tank masing-masing dalam posisi berhadapan di Ladakh. Ilustrasi.
Foto: AP / Ariel Schalit
India dan China menempatkan tank masing-masing dalam posisi berhadapan di Ladakh. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- India dan China menempatkan tank mereka masing-masing dalam posisi berhadapan di Ladakh Timur. India menempatkan tank berat tipe T-72 dan T-90 yang dirancang Rusia, sementara China menempatkan tank Type 15 yang lebih ringan namun memiliki manuver tinggi.

Eurasian Times melaporkan India telah mengerahkan T-90 "tank Bhisma" di Ladakh bersama dengan jet tempur dan helikopter milik Angkatan Udara India. Tank T-90 Bhisma dianggap sebagai sebagai salah satu tank paling mematikan di dunia karena kemampuannya untuk menangani senjata biologi dan kimia.

Baca Juga

Kementerian Pertahanan India telah menempatkan kontrak senilai 2,8 miliar dolar AS dengan Ordnance Factory Board (OFB) untuk melisensikan 464 tank T-90S tambahan untuk Angkatan Darat India. Ratusan tank tersebut dijadwalkan untuk pengiriman akhir tahun ini.

Belum lama ini, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh menyetujui pengadaan dan menandatangani kontrak dengan M/s Bharat Earth Movers Limited (BEML) untuk pengadaan 1.512 Mine Plough (MP) atau bajak ranjau untuk Tank T-90 S/SK dengan perkiraan biaya Rs 557 crore.

Bajak ranjau dipasang pada tank untuk membersihkan ladang ranjau sehingga tank dapat bermanuver dengan bebas dan meminimalkan risiko terhadap manusia serta alat berat. India mengerahkan tank T-90 di Ladakh sebagai bagian dari peningkatan siaga militer di Line of Actual Control (LAC).

Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi telah memberikan lampu hijau kepada militer India untuk pengadaan darurat tank ringan yang mirip dengan tank Type 15, yang dimiliki oleh China dan dikerahkan di Ladakh Timur. Keputusan untuk membeli tank ringan datang setelah China dengan cepat mengerahkan tank Type 15 di sepanjang LAC. Pengadaan tank ringan ini sangat penting untuk India karena tank berat seperti T-90 sulit untuk diangkut dan dikelola di daerah dataran tinggi.

Laporan Global Times mengatakan, tank ringan Type 15 milik Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) telah terlibat dalam latihan militer di wilayah dataran tinggi pegunungan bersuhu rendah. Satu batalion infanteri PLA di Wilayah Militer Tibet mengorganisir latihan kerja sama infanteri-tank di "lokasi yang dirahasiakan" di ketinggian lebih dari 4.700 meter. Mereka menempatkan kerja tim pasukan dan kemampuan respons cepat ke dalam uji komprehensif.

Tank Type 15 dikenal sangat lincah di dataran tinggi dan melaju di berbagai jenis medan yang bisa dilalui oleh tank berat. Pada dasarnya, tank Type 15 tidak tertandingi di dataran tinggi.

Tank ini memiliki armor lebih tipis dan membawa meriam 105 milimeter. Desain Type 15 yang lebih ringan membuatnya cocok untuk menjalankan operasi di wilayah dataran tinggi seperti Ladakh.

Tank Type 15 telah menjadi sorotan dunia. Negara-negara Barat berlomba-lomba untuk mengerahkan tank ringan tersebut. Purnawirawan Jenderal AB Shivane yang kini bergabung di Pusat Studi Perang Bersama (CENJOWS) mengatakan, tank ringan akan menambah postur pencegahan yang kredibel, dan memiliki kemampuan berperang di front utara, di mana tank kategori menengah tidak dapat mencapainya. Dia menyarankan agar tank ringan ini dibuat di India.

"Citra satelit dari tank ringan T-15/ZTPQ milik China yang disamarkan di daerah dalam di Ladakh timur belum lama ini adalah seruan untuk meningkatkan pencegahan di daerah di mana tank kategori menengah sulit untuk digunakan," ujar AB Shivane.

Bentrokan yang sempat terjadi antara India dan China di Lembah Galwan telah membuat pasukan pertahanan kedua negara berada dalam siaga tinggi. Pengerahan militer di sekitar Ladakh telah meningkat. Kedua negara berlomba-lomba mengerahkan persenjataan yang mereka miliki mulai dari drone, jet tempur, artileri, dan tank tempur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement