REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) telah melakukan pertemuan dengan Kepala Dewan Keamanan Nasional Israel Meir Ben-Shabbat di Abu Dhabi pada Selasa (1/9). Mereka membahas peluang perdamaian dan stabilitas di kawasan.
"Yang Mulia menekankan bahwa Perjanjian Perdamaian UEA-Israel merupakan langkah positif dalam memajukan peluang perdamaian di kawasan dan akan membangun hubungan bilateral yang kuat di beberapa bidang: ekonomi, ilmiah, teknologi, perkembangan dan budaya serta pariwisata,” kata Emirates News Agency dalam laporannya.
Menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, UEA dan negaranya juga telah menyepakati pembentukan komite bersama untuk pelaksanaan kerja sama di sektor jasa keuangan. Kedua negara sepakat menghilangkan hambatan keuangan untuk melakukan investasi antar-negara. Mereka pun akan mempromosikan investasi bersama di pasar modal. Israel dan UEA juga bakal bekerja sama dalam layanan perbankan serta regulasi pembayaran.
Delegasi Israel melakukan kunjungan bersejarah ke UEA bersama perwakilan Amerika Serikat (AS). Washington adalah pihak yang menjadi penengah dalam proses normalisasi hubungan diplomatik Israel dengan UEA. Pemerintah UEA pun mengapresiasi kunjungan tersebut.
"Kunjungan bersejarah oleh delegasi AS-Israel ke UEA telah berakhir, mengantarkan era baru kerja sama. Terima kasih kami yang tulus kepada pemerintahan (Donald) Trump atas semua upaya untuk mempromosikan hubungan persahabatan dan mendorong kemakmuran ekonomi dan budaya bagi rakyat kami," kata Direktur Komunikasi Strategis Kementerian Luar Negeri UEA Hend Al Otaiba melalui akun Twitter resminya pada Selasa.
Pada Sabtu pekan lalu Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan telah menerbitkan dekret yang secara resmi mengakhiri pemboikotan terhadap Israel. Dengan demikian saat ini pelaku usaha Israel baik perusahaan maupun individu, dapat melakukan bisnis di UEA.
Israel dan UEA berhasil mencapai kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik pada 13 Agustus lalu. Hal tersebut tercapai dengan bantuan mediasi AS. Itu merupakan kesepakatan damai pertama Israel dengan negara Arab dalam 26 tahun.