REPUBLIKA.CO.ID, KENOSHA -- Pria kulit hitam yang ditembak oleh petugas polisi kulit putih di Wisconsin bulan lalu, Jacob Blake, akhirnya berbicara di publik untuk pertama kalinya. Dia membagikan kondisi terkini setelah mendapatkan perawatan atas tujuh tembakan di punggungnya.
"Saya mendapat staples di punggung saya, staples di perut sialan saya," kata Blake dalam video yang diunggah oleh pengacaranya, Ben Crump, Sabtu (5/9) malam.
Video tersebut diunggah di Twitter dengan Blake mengenakan pakaian rumah sakit berwarna hijau. Dia menggambarkan rasa sakit yang harus dirasakan setelah penembakan yang membuatnya lumpuh dari pinggang ke bawah. "Sungguh menyakitkan untuk bernapas, sakit untuk tidur, sakit untuk berpindah dari satu sisi ke sisi lain, menyakitkan untuk makan," kata Blake.
Penembakan Blake pada 23 Agustus menghidupkan kembali protes atas rasisme dan kebrutalan polisi yang melanda Amerika Serikat (AS). Demonstrasi sebelumnya dipicu setelah pria kulit hitam bernama George Floyd meninggal pada Mei ketika seorang petugas polisi Minneapolis menekan tenggorokannya selama hampir sembilan menit.
Demonstrasi tersebut bertepatan dengan pergolakan yang meluas atas konsekuensi sosial dan ekonomi dari pandemi virus korona. Protes juga telah bergerak ke garis depan kampanye pemilihan presiden, dengan Presiden Donald Trump sekarang fokus pada bidang hukum dan ketertiban dalam upayanya untuk terpilih kembali pada 3 November.