REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga diprediksi kuat akan menjadi perdana menteri baru menggantikan Shinzo Abe dalam kemenangan telaknya menjelang debat. Debat oleh tiga kandidat pengganti Abe akan dimulai dan sebuah penghitungan dari surat kabar Asahi menunjukkan keunggulan Suga.
Asahi mencatat Suga mendapatkan dukungan untuk menjadi pemimpin partai dari 309, atau hampir 80 persen anggota Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa dengan kursi di Parlemen. Hal itu menandakan bahwa Suga sudah memiliki 58 persen dari total suara LDP yang berarti lebih dari yang dibutuhkan mayoritas bahkan tanpa menghitung 141 suara tambahan yang akan datang dari bagian prefektur partai.
Pemilihan kepemimpinan partai akan diadakan pada 14 September mendatang. Tanggal ini ditetapkan setelah keputusan Abe untuk mundur karena alasan kesehatan. Pemenangnya hampir pasti menjadi perdana menteri karena mayoritas parlemen LDP.
Suga, mantan menteri pertahanan Shigeru Ishiba, dan mantan menteri luar negeri Fumio Kishida akan muncul dalam debat yang disiarkan televisi pada Rabu (9/9). Ketiganya akan menjelaskan siapa yang harus memimpin negara setelah hampir delapan tahun di bawah Abe.
Abe memiliki kesuksesan awal dengan inisiatif ekonomi "Abenomics". Namun pandemi virus corona telah memberantas keuntungan tersebut. Jepang termasuk negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia yang tenggelam lebih dalam ke dalam resesi pascaperang terburuk pada kuartal kedua tahun ini dengan rekor kontraksi tahunan 28 persen.
Dalam misinya, Suga mengatakan pekerjaan terbesar perdana menteri baru adalah menghidupkan kembali ekonomi yang dilanda virus corona. Ishiba telah menjadi sosok yang populer di kalangan publik sementara Kishida memiliki pengalaman diplomatik yang tidak dimiliki Suga, tetapi mereka hanya memiliki sebagian kecil dari dukungan LDP yang dinikmati Suga.