REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan kepada Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte bahwa ia kan mendirikan komite untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus peracunan pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny. Hal itu disampaikan Conte dikutip dari wawancara dengan surat kabar Il Foglio, Kamis.
"Presiden Putin telah memberi jaminan kepada saya (dalam percakapan terakhir) bahwa Rusia bermaksud membersihkan apa yang telah terjadi," kata Conte.
"Dan memberi tahu saya bahwa ia akan menyusun komite penyelidikan serta telah siap untuk berkolaborasi dengan otoritas Jerman," ujar Conte menambahkan.
Navalny, seorang kritikus Putin, tiba-tiba jatuh sakit dalam perjalanan pesawat dari Siberia menuju Moskow pada 20 Agustus 2020, setelah meminum teh di bandara. Sejak 22 Agustus hingga saat ini, ia dirawat di sebuah rumah sakit di Jerman.
Otoritas Jerman menyebut bahwa Navalny diracun dengan racun saraf. Namun pihak Rusia sebelumnya menyebut tidak menemukan bukti bahwa Navalny diracun. "Kolaborasi adalah jalan terbaik untuk mencegah peristiwa yang tiba-tiba ini memberikan dampak negatif terhadap relasi antara Uni Eropa dan Rusia," kata Conte.