REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pemerintah Yaman dan pemberontak Houthi dukungan Iran sepakat melakukan penukaran seribu orang tahanan pada Sabtu (26/9).
Sumber pemerintah Yaman menyampaikan perwakilan kedua belah pihak bertemu di Jenewa untuk membahas pertukaran 1.008 narapidana dan tahanan. Tentara Arab Saudi dilaporkan akan dimasukkan dalam pertukaran ini, namun sumber tersebut tidak menjelaskan jumlahnya secara rinci.
Yaman hancur akibat konflik yang kian meluas pada Maret 2015 usai pemberontak Houthi merebut Sanaa dan memaksa Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi meninggalkan negaranya. Kekerasan juga meletus antara separatis Dewan Transisi Selatan dan pasukan pemerintah sejak kelompok yang didukung Uni Emirat Arab mendeklarasikan pemerintahan sendiri di Aden dan provinsi selatan lainnya pada April.
Perjanjian Riyadh ditandatangani antara pemerintah dan STC pada November tahun lalu setelah sebulan pertempuran, termasuk 29 persyaratan untuk menyelesaikan persoalan politik, sosial, ekonomi dan keamanan di provinsi selatan. Namun, kedua pihak saling menyalahkan karena masing-masing pihak dianggap tak mematuhi kesepakatan tersebut.