REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Staf komando Angkatan Darat Azerbaijan memutuskan untuk meluncurkan operasi kontra-ofensif di sepanjang garis depan, Ahad (27/9). Langkah ini untuk menekan aktivitas pertempuran angkatan bersenjata Armenia dan memastikan keselamatan penduduk sipil.
"Personel militer dan unit tank, dengan dukungan unit Pasukan Roket dan Artileri, aviasi garis depan, dan kendaraan udara tak berawak (UAV), menentukan sejumlah besar tenaga kerja (personel militer), fasilitas militer, dan peralatan militer dari Angkatan bersenjata Armenia yang terletak di garis depan dan di kedalaman pertahanan musuh, telah menghancurkan mereka," kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan.
Dikutip dari Trend, Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyatakan 12 sistem rudal anti-pesawat OSA unit pertahanan udara Armenia dihancurkan ke berbagai arah. Sebuah helikopter tempur Angkatan Udara Azerbaijan ditembak jatuh ke arah Terter, meski awak pesawat masih hidup.
Atas peristiwa itu, Kementerian Pertahanan menyatakan operasi serangan balasan kilat akan dilakukan. Azerbaijan akan akan melanjutkan serangan terhadap Armenia.
Pengerahan pasukan dan armada ini bersamaan dengan pernyataan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, yang menyatakan serangan balasan telah dilakukan. Berbagai unit bersenjata milik Baku, menurutnya, terlibat dalam serangan balasan kepada Armenia. Dia mengaku serangan balasan berjalan dengan baik di bawah kepemimpinan satu tim.
"Ada koordinasi penuh antara semua angkatan bersenjata. Saya yakin bahwa serangan balasan ini akan terus berhasil," kata presiden Azerbaijan itu.
Aliyev mengatakan keputusan membalas serangan Armenia merupakan tindakan yang benar karena sedang membela diri. Dia pun menyinggung Azerbaijan tidak mengklaim dan menargetkan tanah orang lain karena sedang membela diri di tanah sendiri yang telah diduduki oleh penjajah.
"Kami tidak mengklaim tanah orang lain, angkatan bersenjata Azerbaijan tidak menargetkan tanah orang lain, di wilayah Armenia. Tapi kami akan membela diri di tanah kami sendiri dan membebaskan tanah kami yang diduduki dari penjajah," tegas Aliyev.
Pemimpin Azerbaijan ini pun mengklaim pemerintahannya saat ini memang mendukung tentara secara penuh. "Baik militer maupun rakyat Azerbaijan mengetahui hal ini. Saya selalu mengatakan bahwa kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk tentara kami," katanya.
Aliyev menyatakan negara itu telah menciptakan tentara yang kuat dan berkemauan keras. "Semua angkatan bersenjata kami memenuhi standar modern dan menjalankan misi tempur dengan martabat, hati nurani dan keberanian," katanya.