Senin 28 Sep 2020 12:50 WIB

Trump Ingin Hentikan Bentrokan Armenia dan Azerbaijan

Trump mengatakan negaranya akan hentikan kekerasan di Armenia dan Azerbaijan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Presiden Donald Trump mengatakan negaranya akan hentikan kekerasan di Armenia dan Azerbaijan. Ilustrasi.
Foto: AP/Tony Dejak
Presiden Donald Trump mengatakan negaranya akan hentikan kekerasan di Armenia dan Azerbaijan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.IDWASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan negaranya akan menghentikan kekerasan yang pecah dalam bentrokan antara Armenia dan Azerbaijan, dua negara bekas wilayah Uni Soviet yang berperang pada tahun 1990-an.

"Kami memantaunya dengan cermat, kami memiliki hubungan baik di wilayah tersebut, kami akan lihat apakah kami bisa menghentikannya," kata Trump, dalam konferensi pers, Senin (28/9).

Baca Juga

Kekerasan ini sedikitnya menewaskan 16 anggota militer dan beberapa warga sipil. Bentrokan ini memicu kembali kekhawatiran tentang stabilitas di Kaukasus Selatan yang menjadi koridor pipa membawa minyak dan gas ke pasar dunia.

Gejolak terbaru dari konflik berkepanjangan di Nagorno-Karabakh, wilayah yang memisahkan diri di dalam Azerbaijan tetapi dijalankan oleh etnis Armenia. Nagorno-Karabakh mengatakan 16 prajuritnya telah tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka.

Jatuhnya korban ini terjadi setelah Azerbaijan melancarkan serangan udara dan artileri Ahad pagi. Armenia dan Nagorno-Karabakh mengumumkan darurat militer dan memobilisasi penduduk laki-laki.

Armenia mengatakan pasukan Azeri telah menyerang sasaran sipil termasuk ibu kota Nagorno-Karabakh, Stepanakert. Atas serangan itu, Yerevan menjanjikan pembalasan yang sesuai.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement