REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Surat kabar Jepang Yomiuri melaporkan Perdana Menteri Yoshihide Suga tampaknya akan menunda pemilihan umum lebih awal yang rencananya digelar tahun ini. Penundaan dilakukan sebab dampak pandemi virus corona masih mengguncang ekonomi hingga saat ini.
Pada Kamis (1/10) Yomiuri mempublikasikan kutipan dari sejumlah pejabat pemerintah dan anggota parlemen dari partai berkuasa. Mereka mengatakan keputusan itu mencerminkan niatan Suga untuk fokus menerapkan langkah-langkah mencegah penyebaran virus corona dan mengatasi guncangan ekonomi yang disebabkan pandemi.
Sejak mulai menjabat dua pekan lalu, jajak pendapat menunjukkan dukungan masyarakat Jepang pada Suga cukup kuat. Ada spekulasi ia akan memanfaatkan momen ini untuk menggelar pemilihan lebih awal.
Suga memenangkan pemilihan ketua partai berkuasa Liberal Democratic Party (LDP) pada bulan lalu. Ia pun langsung menjadi perdana menteri setelah Shinzo Abe mengundurkan diri atas dasar kesehatan.
Majelis rendah parlemen Jepang yang menentukan perdana menteri baru akan menggelar pemilihan pada Oktober 2021. Dalam wawancaranya dengan Nikkei, Sekretaris Jenderal LDP Toshihiro Nikai juga menyangkal spekulasi rencana pemilihan umum lebih awal.
"Saat ini kami sedang menghadapi masalah serius, perdana menteri mengambil keputusan yang tepat untuk fokus untuk menyelesaikan masalah-masalah itu," kata Nikai.