REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Dua ekonom Amerika Serikat (AS), Paul R. Milgrom (72 tahun) dan Robert B. Wilson (83 tahun), meraih Hadiah Nobel pada Senin (12/10). Penghargaan itu diberikan berkat teori tentang cara kerja lelang serta format lelang baru yang mereka temukan. 

Menurut Komite Nobel, penemuan Milgrom dan Wilson “telah menguntungkan penjual, pembeli, dan pembayar pajak di seluruh dunia”. Komite menyebut format lelang yang dikembangkan keduanya telah digunakan untuk menjual frekuensi radio, listrik, memancing kuota, dan slot pendaratan bandara. 

Pekerjaan mereka dianggap telah membentuk seluruh industri telekomunikasi modern. Hal itu berkaitan dengan format baru yang mereka kembangkan untuk lelang spektrum radio Komisi Komunikasi Federal AS pada 1994. Format itu telah disalin dan diadaptasi untuk belasan lelang yang melibatkan ratusan miliar dolar di seluruh dunia. 

Komite Nobel berpendapat, pekerjaan Wilson menunjukkan mengapa penawar rasional cenderung menempatkan tawaran di bawah perkiraan terbaik dari nilai umum. “(Penawar) khawatir tentang kutukan pemenang - yaitu, tentang membayar terlalu banyak dan kalah,” kata panitia.

Masalah yang coba diatasi dua ekonom dari Universitas Stanford itu adalah “strategi ular di rumput”. Ini mengacu pada perusahaan yang merahasiakan minatnya pada barang yang dijual untuk sebagian besar lelang dan kemudian membuat tawaran menang di menit terakhir.

"Ini seperti menghentikan lelang eBay. Kami harus merancang aturan yang pada saat itu membatasi aktivitas semacam itu,” kata Wilson. Aturan yang dibuat Wilson dan Milgrom memaksa penawar mengungkapkan minat mereka lebih awal. 

Wilson mengungkapkan ketertarikannya pada teori lelang dimulai pada 1950-an. Menurutnya waktu untuk memenangkan Hadiah Nobel telah berlalu. Sementara itu, Milgrom mengatakan dia mendapat kabar tentang penganugerahan nobel dengan cara yang unik. Wilson, yang tinggal di seberang rumahnya, mengetuk kediamannya. Dia mengaku sangat tersanjung dengan penghargaan tersebut. “Menyenangkan mendapat rasa hormat mereka, tapi juga kasih sayang mereka,” ucapnya. 

Tahun ini, tujuh dari 11 Hadiah Nobel dianugerahkan kepada warga AS. "Setelah Perang Dunia II, ada investasi yang sangat besar dalam penelitian dan pendidikan tinggi di AS dan itu terbayar dalam semua ilmu pengetahuan," kata Sekretaris Jenderal Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia Goran Hansson. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika