REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia pada Rabu mengatakan bahwa Rusia belum melakukan kesepakatan dengan Amerika Serikat untuk memperpanjang pakta senjata nuklir, New START, meskipun AS menyatakan perjanjian internasional itu menunjukkan kemajuan yang signifikan. Pakta senjata New START merupakan perjanjian besar terakhir tentang senjata nuklir antara Rusia dan Amerika Serikat.
Kesepakatan New START, yang ditandatangani pada 2010, membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat dikerahkan Rusia dan Amerika Serikat. Kesepakatan tersebut akan kedaluwarsa pada Februari tahun depan.
Sejumlah pejabat Amerika Serikat telah mengindikasikan di media sosial bahwa kesepakatan untuk memperpanjang New START pada prinsipnya telah dicapai.
Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Rabu mengatakan bahwa belum ada kesepakatan yang dicapai meskipun Kremlin berharap adanya pemahaman bersama bahwa pakta New START perlu diperpanjang.