REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan telah menahan seorang pria Korea Utara (Korut) yang menyeberangi perbatasan Demilitarized Zone (DMZ). Insiden di perbatasan yang dijaga paling ketat di dunia ini memicu operasi pencarian dadakan.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Militer Korsel mengatakan laki-laki itu ditemukan pada pukul 09.50 waktu setempat. JCS menambahkan sangat jarang pembelot Korut yang menyeberangi DMZ karena perbatasan itu dijaga ketat tentara Korut.
"Sudah ada rencana penyelidikan untuk mencari tahu detail laki-laki ini, termasuk bagaimana ia masuk dan apakah ia berharap untuk membelot," kata JCS dalam pernyataannya, Rabu (4/11).
Kantor berita News1 mengutip sumber militer yang tidak disebutkan namanya mengatakan laki-laki itu pertama kali ditemukan pada Selasa (3/11) pukul 19.26 waktu setempat. Saat itu ia sedang melewati kawat pagar yang dipasang di sepanjang perbatasan.
Kantor berita Yonhap melaporkan militer menyalakan 'Jindotgae' peringatan anti-penyusup di perbatasan sebelah timur. Kementerian Pertahanan membantah laporan tersebut dan mengatakan masih menyelidiki kejadian ini.
Seoul mulai membuka kembali tur ke selatan DMZ yang menjadi pernah menjadi titik bentrokan tapi menjadi tempat penting dalam upaya memperbaiki hubungan dua negara Korea beberapa tahun terakhir ini. Program tur ditangguhkan pada Oktober 2019 setelah muncul wabah flu babi di Korut disusul pandemi virus corona tahun ini.
Pada 2018 lalu seorang tentara Korut membelot ke Korsel melalui DMZ. Di 2017 seorang tentara Korut ditembak rekannya saat mencoba menerobos DMZ dengan sebuah truk.