Jumat 13 Nov 2020 05:30 WIB

Sejauh Mana Dampak Kemenangan Biden untuk Timur Tengah?

Israel dan negara Arab akan merasakan kebijakan baru AS di bawah Biden

Israel dan negara Arab akan merasakan kebijakan baru AS di bawah presiden terpilih Joe Biden.
Foto:

Kebijakan luar negeri Amerika Serikat akan sangat memengaruhi bagaimana situasi hubungan dan kerjasama antarnegara. Khususnya bagi negara-negara Timur Tengah. Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat tentu akan membawa dampak terhadap Israel dan kawasan Timur Tengah. Kemenangan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat akan memaksa Israel membuka dialog baru tentang pendekatan terhadap solusi Palestina.  

Tidak hanya itu, kesepakatan Abraham atau Abraham Accord yang telah dibangun oleh Trump sebelumnya. Apakah akan berlanjut di masa kepemimpinan Biden? Lalu, apa strategi dan kebijakan Biden dalam merespons isu normalisasi Arab-Israel? Apakah hubungan dan kerjasama antara Amerika Serikat -Israel akan terus berjalan baik di masa Biden? Sebab, di masa kepemimpinan Trump, Amerika Serikat sangat dekat dengan Israel, melalui Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu. 

Bahkan, isu yang lebih berbahaya bagi Israel adalah kemungkinan ada perubahan sikap Amerika Serikat terhadap Iran. Seperti diketahui, bahwa tercapainya kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) pada 2015 adalah saat Joe Biden menjabat Wakil Presiden Amerika Serikat pada era Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Itu artinya kemungkinan kesepakatan nuklir Iran- Amerika Serikat akan kembali dirajut di masa kepemimpinan Biden. 

Selanjutnya, dampak kemenangan Joe Biden dalam Pemilu Amerika Serikat juga dapat merugikan Partai Likud yang sangat dekat dengan Presiden Trump dan menguntungkan partai Biru-Putih pimpinan Benny Gantz. Selain itu, kemenangan Biden tampaknya bisa berdampak pada situasi politik domestik Israel. Ada dua kemungkinan terkait politik domestik Israel yang bakal dilakukan di masa kepemimpinannya. 

Pertama, pemerintah persatuan nasional Israel terus berlanjut dan Benyamin Netanyahu bakal terus menjabat sebagai perdana menteri. Sehingga, sampai pada giliran Benny Gantz menjabat perdana menteri yang dijabat secara bergiliran antara Netanyahu dan Gantz. 

photo
Seorang karyawan surat kabar Yomiuri mendistribusikan surat kabar tambahan yang melaporkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden dalam pemilihan presiden AS, di Tokyo Ahad (8/11/2020). - (AP/Eugene Hoshiko)

Kedua, pemerintah persatuan nasional bakal dibubarkan dan digelar pemilu dini di Israel. Partai Biru-Putih pimpinan Benny Gantz berharap mendapat suara lebih baik dalam pemilu dini nanti dengan memanfaatkan Joe Biden sebagai presiden baru Amerika Serikat. 

Prediksi demikian patut diajukan sebagai upaya menakar bagaimana kebijakan selama Biden berkuasa. Artinya, masih banyak kemungkinan terjadi dibalik itu semua, sesuai situasi dan kondisi serta kepentingan yang melingkupinya. 

Tidak hanya itu, persoalan lain yang mengemuka, apakah kepemimpinan Biden bakal membuat situasi di Timur Tengah akan lebih baik atau justru sebaliknya? Pertanyaan ini akan terjawab seiring waktu berjalan dan kita tengah menunggu gebrakan dan kebijakan Biden di awal ia memimpin. 

Sekali lagi, selamat atas terpilihnya Joe Biden-Kamala Harris di Pilpres Amerika Serikat 2020. Dunia tengah menanti bagaimana kebijakan pemerintah Amerika Serikat kedepannya, bakal sukses atau malah gagal?

 

*Mahasiswa doktoral Kajian Timur Tengah Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement