REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Ribuan warga Taiwan turun ke jalan untuk memprotes impor daging sapi dan babi dari Amerika Serikat (AS). Para pengunjuk rasa khawatir dengan keamanan daging yang berasal dari Negeri Paman Sam.
Pemerintah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mencabut larangan impor daging babi dan sapi dari AS pada bulan Agustus lalu. Langkah itu dianggap sebagai salah satu cara untuk menegosiasikan kembali hubungan bilateral dengan AS.
Larangan itu dijadwalkan akan dicabut pada Januari 2021 mendatang. Keputusan itu mendapat perlawanan keras baik dari oposisi Partai Kuomintang maupun dari masyarakat.
Kebijakan baru mengizinkan impor daging babi yang terpapara ractopamine dalam jumlah yang dapat diterima. Ractopamine obat yang dimasukan ke pangan hewan ternak agar mereka tumbuh dengan daging yang padat.
Sejumlah peternak menggunakannya pada babi. Obat tersebut dilarang di Uni Eropa tapi legal di Amerika. Protes yang digelar di depan Gedung Kantor Presiden Taiwan itu bagian dari unjuk rasa buruh yang diadakan setiap tahun.
"Hari ini saya datang ke sini untuk menentang impor ractopamine, saya merasa saat ini banyak orang yang berbisnis dengan cara yang tak etis, jika mereka mencampur daging babi AS dengan daging babi Taiwan dan menjualnya pada kami konsumen biasanya, kami sebagai individu tidak memiliki cara untuk mengetahui sumber daging babi," kata salah satu pengunjuk rasa Kelvin Chen, Ahad (22/11).
"Saya memiliki anak dan ketika kami memakan daging dengan ractopamine, itu tidak baik untuk tubuh kami, saya berharap pemerintah dapat melihat masyarakat biasa menentang hal ini," kata pengunjuk rasa lainnya Jacky Tsui.