REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia pada Rabu (25/11) membahas kerja sama militer dengan Irak, ungkap menteri luar negeri kedua negara.
Berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan dua pihak di Moskow, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan rincian penjualan senjata baru akan dibahas selama kunjungan menteri pertahanan Irak ke Moskow pada beberapa hari yang akan datang.
"Negara kami memainkan peran penting dalam melengkapi Irak dengan senjata, termasuk untuk perang melawan terorisme. Kami siap memenuhi setiap permintaan untuk produk militer buatan Rusia. Menteri pertahanan Irak akan datang dalam waktu dekat, dan saya yakin masalah ini akan dibahas secara rinci," kata Sergey Lavrov.
Terkait kerja sama di sektor energi, perusahaan Rusia menginvestasikan lebih dari 13 miliar dolar AS untuk ekonomi Irak, dan berencana untuk melanjutkan kerja sama.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein mengatakan kedua negara akan menandatangani 14 perjanjian bilateral yang mencakup berbagai bidang kerja sama, termasuk industri minyak dan gas, kesehatan, dan perdagangan.
"Meski kami menyinggung beberapa masalah kerja sama militer, namun detailnya akan dibicarakan saat kunjungan menteri pertahanan di sana," ujar Hussein.