Rabu 30 Dec 2020 00:37 WIB

2021, Kematian Akibat Virus Hasil Mutasi Berpotensi Melonjak

Kematian akibat virus mutasi berpotensi salip kasus serupa dari virus asli tahun ini.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Virus corona tipe baru penyebab Covid-19 (Ilustrasi). Virus corona yang telah bermutasi ditemukan di Inggris pada Desember.
Foto:

Pada Boxing Day, 43 persen Inggris akan berada di Level 4, tetapi ada seruan agar itu digunakan secara nasional. Tim peneliti mencatat penularan kemungkinan akan menyebabkan peningkatan besar dalam insiden, dengan rawat inap dan kematian Covid-19 diproyeksikan mencapai tingkat yang lebih tinggi pada tahun 2021 daripada yang diamati pada tahun 2020, bahkan jika pembatasan berjenjang regional diterapkan sebelum 19 Desember.

Peneliti mengingatkan, sekolah dan universitas juga harus ditutup untuk mengendalikan tekanan ini. Hal itu berarti pengembalian siswa secara bertahap pada bulan Januari bisa gagal.

Pemodelan tersebut juga menunjukkan bahwa penutupan nasional pada bulan November, di mana sekolah-sekolah diizinkan tetap buka, “tidak mungkin mengurangi angka R di bawah 1”. Angka R memberikan indikasi tentang seberapa cepat wabah itu berkembang. Jika angkanya di atas 1, berarti kasus berkembang, bukan berkurang.

Kekuatan vaksin

Ilmuwan menunjukan bagaimana grafik kematian dan kapasitas rumah sakit dapat berjalan baik dengan kasus paling banyak dari varian baru di bawah sistem berjenjang yang berbeda. Akan tetapi vaksin bisa membantu mengurangi risiko terburuk.

Contohnya, jika 200 ribu orang divaksinasi setiap pekan, hanya 83.200 orang bisa meninggal pada Juli. Vaksin diharapkan membantu memangkas kematian secara drastis menjelang Paskah.

Akan tetapi, karena varian baru ini jauh lebih menular, itu berarti ribuan orang bisa meninggal sebelum mereka diberi suntikan vaksin. Para ilmuwan pun memperingatkan satu-satunya cara untuk menghentikan varian yang menyebabkan kerusakan adalah dengan mempercepat vaksinasi, karena sistem berjenjang atau penguncian saat ini tidak cukup kuat untuk menanganinya.

Berdasarkan skenario terbaik, kematian bisa mencapai 35.700 pada bulan Juni. Tapi untuk mencapai angka itu diperlukan pemberlakuan lockdown kembali di seluruh Inggris, termasuk penutupan sekolah. Syarat lainnya ialah dua juta orang yang harus divaksinasi setiap pekannya.

Angka kematian bisa lebih rendah atau ditekan jika vaksin digunakan dalam jumlah besar. Pemerintah memiliki target mencapai satu juta penerika vaksin setiap pekan setelah program vaksin berjalan lancar. Saat ini, Inggris mencapai seperempat dari target itu.

Dalam skenario lockdown lainnya, tim tersebut mengatakan. jika 200 ribu warga divaksinasi setiap pekan, ada sekitar 83.300 orang akan meninggal. Hal ini memberikan gambaran yang mengejutkan tentang berapa lama pemerintah harus mengelola ketegangan baru ini.

Persetujuan vaksin Pfizer dipandang sebagai jalan menuju normalitas, dengan bos NHS mengharapkan orang yang paling rentan akan dilindungi sepenuhnya pada bulan April. Tapi dengan kemunculan varian baru, itu bisa berarti beberapa orang yang berisiko meninggal harus lebih lama menunggu giliran mereka.

Oxford menawarkan 100 juta dosis yang dijamin oleh Pemerintah Inggris segera setelah diberikan persetujuan peraturan. Namun, meski uji coba menunjukkan vaksin Oxford aman dan efektif, belum ada jaminan MHRA akan menyetujuinya. Keputusannya diharapkan keluar sebelum akhir tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement