Rabu 30 Dec 2020 05:25 WIB

Turki: Hubungan dengan Rusia Bukan Alternatif Saingi NATO

Cavusoglu tegaskan Turki punya hubungan kuat dengan Rusia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.
Foto: Matthias Balk/dpa via AP
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

REPUBLIKA.CO.ID, SOCHI -- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, hubungan Turki dengan Rusia bukan alternatif untuk menandingi NATO dan Uni Eropa. Hal ini ia sampaikan Selasa (29/12) dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Rusia.  

Pernyataan ini disampaikan setelah Amerika Serikat (AS) sebagai anggota NATO memberikan sanksi pada Turki karena membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia. Uni Eropa juga tengah mempersiapkan sanksi bagi Ankara atas sengketa perairan Mediterania dengan Yunani dan Siprus.

Baca Juga

Sebelumnya Rabu (28/12) kemarin Cavusoglu mengatakan kunjungannya ke Rusia untuk mengevaluasi semua dimensi hubungan bilateral Turki-Rusia. Cavusoglu menegaskan Turki memiliki hubungan yang kuat dengan Rusia walaupun ada perbedaan pandangan di sejumlah isu regional.

"Kami berbeda mengenai kamp-kamp di Suriah, tapi kami melanjutkan kerja sama dalam Astana Process melalui rapat-rapat Komite Konstitusional, di saat yang sama kami menjaga perdamaian di lapangan," katanya, seperti dikutip Hurriyet Daily.

Cavusoglu juga mengatakan dalam pertemuan yang digelar di Sochi itu ia akan membahas perkembangan di Nagorno-Karabakh dan Libya. Pertemuan kerja sama Turki-Rusia ini dinamakan  Joint Strategic Planning Group Meeting.

"Di Joint Strategic Planning Group Meeting yang diketuai kedua Menteri Luar Negeri, kedua belah pihak akan saling tukar pandangan secara komprehensif mengenai hubungan bilateral serta perkembangan regional dan internasional," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam rilis mereka, Ahad (28/12) kemarin.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement