Kamis 31 Dec 2020 10:09 WIB

Studi: Kasus Corona di Wuhan Bisa 10 Kali Lebih Banyak

Studi di Cina menyebut kasus corona Wuhan 10 kali lebih tinggi dari yang dilaporkan

Rep: Deutsche Welle/ Red: Elba Damhuri
Beberapa ranjang yang digunakan untuk menangani pasien pada masa-masa awal COVID-19 mewabah di Wuhan menjadi salah satu koleksi di Museum Anti-COVID-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Sabtu (21/11/2020). Sejak dibuka pada 15 Oktober 2020, museum yang menggambarkan situasi Wuhan saat awal mula pandemi terjadi itu dikunjungi lebih dari 3.000 orang per hari.
Foto:

Pasar kembali ramai

Wuhan menjalani masa lockdown 11 minggu setelah menjadi hot spot virus corona global pertama. Hingga pertengahan Mei, 50.000 dari 80.000 kasus resmi corona yang tercatat di Cina, berasal dari Wuhan. (Gambar) kehidupan hampir normal kembali di kawasan pasar yang padat pengunjung, 7 Desember 2020.

Cepat dan efektif

Cina tidak memasukkan kasus asimtomatik dalam penghitungan resminya, yang juga dapat menjelaskan perbedaan antara total kasus yang dikonfirmasi dan jumlah sebenarnya yang terinfeksi.

Jumlah total kasus negara itu mencapai 87.027 dengan 4.634 kematian, menurut data dari Komisi Kesehatan Nasional, Rabu (30/12).

Cina cukup berhasil meredam virus di dalam negeri, dan merupakan satu-satunya negara ekonomi besar yang melaporkan pertumbuhan ekonomi positif tahun ini karena pembatasan bisnis dan perjalanan internal telah dicabut.

Bahkan di Wuhan, "angkanya tidak setinggi di kota New York (23 persen pada September), yang mungkin menunjukkan upaya penahanan pemerintah (Cina) yang cepat dan efektif", kata Huang.

Pihak otoritas kesehatan juga bergegas menguji puluhan juta orang untuk membasmi wabah di wilayah lokal.

vlz/rzn (afp)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement