Selasa 05 Jan 2021 21:56 WIB

Media AS Enggan Sebut Pengebom Nashville Sebagai Teroris

Pelaku serangan bom di Nashville merupakan pria berkulit putih

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 Sebuah kendaraan hancur dalam ledakan Hari Natal tetap berada di jalan Selasa, 29 Desember 2020, di Nashville, Tenn. Para pejabat telah menyebut Anthony Quinn Warner yang berusia 63 tahun sebagai orang di balik pemboman di mana dia terbunuh, tetapi motif tetap sulit dipahami.
Foto:

Tak lama setelah menumbuhkan kritik yang mempertanyakan integritas pers AS, New York Times menekankan bahwa identifikasi penulisan pada artikelnya sangat berbeda dari jenis pengeboman dan serangan domestik lainnya. Namun pertanyaannya adalah, seberapa besar platform media yang mau memberikan pelaku bom bunuh diri kulit putih ketika pihak lain, seperti orang kulit hitam atau Muslim, tidak diberi pertimbangan yang sama.

Menurut situs berita Refinery29, sementara kelompok supremasi kulit putih menimbulkan ancaman teroris tertinggi di AS, serangan yang dilakukan oleh Muslim, rata-rata, menerima liputan media 357 persen lebih banyak daripada serangan lainnya. Penembak massal digambarkan sebagai pria sakit jiwa yang bersenjata.

"Jika seorang pengebom bunuh diri melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Anthony Warner di Irak atau Afghanistan, itu akan dianggap sebagai serangan teroris bom bunuh diri, jadi mengapa tidak diberi label seperti itu karena orang Amerika kulit putih melakukannya di tanah Amerika?," ujar David Weissman berkata.

Analis hukum di CNN dan MSNBC Midwin Charles mengatakan bahwa dia dapat mengetahui dari tajuk utama bahwa Warner berkulit putih. Jika dia adalah orang lain, kata 'pengebom bunuh diri' & kata negatif untuk menggambarkannya seperti orang gila , preman, binatang, dan lain-lain akan muncul di judul.

Ketika para penyelidik mencoba mengumpulkan kronologi kejadian di Nashville, seorang tetangga teringat percakapannya dengan Warner sebelum insiden bom. Rick Laude mengatakan kepada The Associated Press (AP) pada Senin bahwa dia melihat Warner berdiri di kotak suratnya kurang dari sepekan sebelum Natal dan menepi di mobilnya untuk berbicara.

Setelah bertanya bagaimana kabar ibu Warner yang sudah tua, Laude dengan santai bertanya, "Apakah Santa akan membawakanmu sesuatu yang baik untuk Natal?" Kemudian Warner tersenyum dan berkata,"Oh, ya, dan dunia tidak akan pernah melupakan saya." Kesaksian ini menyiratkan serangan teroris yang direncanakan dengan baik, bukan tindakan mendadak.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement