REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Pemimpin Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah, angkat bicara terkait kerusuhan massa pendukung Donald Trump di Capitol Hill Washington DC.
Nasrallah mengatakan peristiwa baru-baru ini di Amerika Serikat (AS) akan berdampak global, Jumat (8/1). Dia menyebut Trump sebagai orang bodoh dan gila yang bisa memicu kehancuran.
"Tombol nuklir ada di tangan orang bodoh gila bernama Trump. Tuhan melindungi dunia dari apa yang bisa dia lakukan," kata pemimpin organisasi yang didukung Iran dalam pidato yang disiarkan televisi.
Nasrallah mengatakan, penyerbuan Capitol AS oleh pendukung Trump pada Rabu (6/1), menunjukkan bahwa presiden siap membunuh warganya sendiri untuk mempertahankan kekuasaan.
Dalam peristiwa itu, sebanyak lima orang, termasuk seorang petugas Kepolisian Capitol dan seorang wanita yang ditembak oleh polisi, tewas dalam kerusuhan di Capitol.
"Ini adalah contoh kecil dari apa yang telah dilakukan Trump selama empat tahun di beberapa negara lain," kata Nasrallah.
Ada peningkatan ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran pada hari-hari terakhir pemerintahan Trump yang akan terjadi pada 20 Januari. Momen ini juga bertepatan dengan peringatan pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani oleh AS pada awal Januari tahun lalu.