Rabu 13 Jan 2021 22:06 WIB

Jelang Pemilu, Warga Uganda tak Bisa Akses Facebook

Warga Uganda mengeluh tidak dapat mengakses Facebook dan WhatsApp.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Media Sosial (ilustrasi)
Foto:

Sementara itu, kampanye menjelang pemungutan suara telah dirusak oleh tindakan keras brutal terhadap demonstrasi oposisi, dengan alasan melanggar pembatasan Covid-19. Kelompok hak asasi manusia mengatakan pembatasan itu adalah dalih untuk memberangus oposisi.

Pasukan keamanan telah mengintimidasi oposisi pada pemilihan sebelumnya, pemilu tahun ini berlangsung dengan kekerasan. Pada November, 54 orang tewas ketika tentara dan polisi memadamkan protes setelah Wine ditahan.

Pada usia 38 tahun, Wine telah menarik banyak pengikut di kalangan anak muda di negara di mana 80 persen populasinya berusia di bawah 30 tahun. Kehadirannya mengguncang partai Gerakan Perlawanan Nasional yang berkuasa.

Wine dianggap sebagai kandidat terdepan di antara 10 kandidat yang menantang mantan pemimpin gerilyawan yang merebut kekuasaan pada 1986. Wine mengatakan tentara menggerebek rumahnya di Kampala dan menangkap pengawalnya saat  melakukan wawancara dengan stasiun radio Kenya. Dia juga mengatakan seorang anggota tim yang sebagian besar bekerja sebagai mekanik ditembak mati oleh militer semalam.

Juru bicara polisi ibu kota Kampala, Patrick Onyango, menyangkal rumah Wine telah digerebek atau ada orang yang ditangkap. "Kami baru saja mengatur ulang postur keamanan kami di daerah dekat rumahnya, khususnya menghapus beberapa pos pemeriksaan," ujarnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement