REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel mengatakan negaranya belum bisa berspekulasi tentang kapan penerapan karantina wilayah (lockdown) bakal diperlonnggar atau dicabut. Ia menyebut kondisi belum memperlihatkan apakah hal itu dapat dilakukan dalam waktu dekat.
"Kita masih dalam situasi berbahaya," kata Patel saat diwawancara Sky News pada Rabu (20/1).
Dia mengatakan kasus dan kematian akibat Covid-19 di Inggris masih terus meningkat. “Ketika kita masih melihat angka rawat inap, sekarang mencapai lebih dari 38 ribu orang, dengan jumlah orang yang masih meninggal akibat virus korona, dengan jumlah rawat inap yang terus meningkat, ini bukan saatnya berbicara tentang tindakan pelonggaran. Jalan kita masih panjang,” ujarnya.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Inggri Dominic Raab mengungkapkan pemerintahan saat ini sedang berupaya agar bisa mencabut peraturan lockdown secepat mungkin. “Pada awal musim semi, semoga pada bulan Maret, kami akan berada dalam posisi untuk membuat keputusan itu. Saya pikir benar untuk mengatakan kita tidak akan melakukan semuanya dalam satu ledakan besar," katanya saat diwawancara Sky News pada 17 Januari lalu.
Sejauh ini Inggris telah mencatatkan lebih dari 3,4 juta kasus Covid-19 dengan kematian melampaui 91 ribu jiwa.