Rabu 27 Jan 2021 00:47 WIB

Selandia Baru-China Teken Kesepakatan Perdagangan

China dinilai tetap menjadi salah satu mitra dagang terpenting Selandia Baru

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. China menjadi salah satu mitra dagang terpenting Selandia Baru. Ilustrasi.
Foto:

Dorongan multilateral China

Setelah bertahun-tahun tekanan dari pemerintahan Trump atas perdagangan dan, baru-baru ini, pengawasan internasional atas penanganan virus corona, China telah muncul sebagai juara globalisasi dan multilateralisme yang mengejutkan.

Dalam beberapa bulan terakhir, Beijing menandatangani pakta investasi dengan Uni Eropa dan bergabung dengan blok perdagangan bebas terbesar di dunia dalam Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) 15 negara, yang juga mencakup Selandia Baru.

China juga telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik Komprehensif dan Progresif (CPTPP), penerus pakta sebelumnya di mana Washington menarik diri.

Berbicara pada pertemuan virtual Forum Ekonomi Dunia pada Senin (25/1), Presiden Xi Jinping mengkritik isolasionisme dan pemikiran "Perang Dingin" serta menyerukan agar hambatan perdagangan, investasi, dan pertukaran teknologi dihapus.

Berdasarkan kesepakatan barunya dengan Wellington, China juga akan membuka sektor seperti penerbangan, pendidikan, dan keuangan. Sebagai gantinya, Selandia Baru akan meningkatkan kuota visa untuk guru bahasa Mandarin dan pemandu wisata, kantor berita resmi China Xinhua melaporkan pada Selasa.

Selandia Baru adalah negara maju pertama yang menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan China pada 2008. Selandia Baru telah lama disebut-sebut oleh Beijing sebagai contoh keterlibatan Barat.

China sekarang adalah mitra dagang terbesar Selandia Baru, dengan perdagangan dua arah tahunan lebih dari 32 miliar dolar Selandia Baru (21,58 miliar dolar AS).

Namun hubungannya telah diuji di bawah pemerintahan Ardern ketika Selandia Baru mengkritik pengaruh China di pulau-pulau kecil Pasifik dan menyuarakan masalah hak asasi manusia tentang Muslim Uighur. Ardern juga mendukung partisipasi Taiwan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meskipun ada peringatan dari Beijing.

Pakta perdagangan dengan Selandia Baru juga muncul ketika hubungan Beijing dengan tetangganya Australia memburuk setelah Canberra menyerukan penyelidikan independen terhadap asal-usul pandemi virus corona, yang pertama kali dilaporkan di China tengah.

Australia telah mengajukan banding ke Organisasi Perdagangan Dunia untuk meninjau keputusan China yang memberlakukan tarif yang besar pada impor jelai Australia. Selandia Baru, yang akan menjadi tuan rumah KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) regional tahun ini, mengatakan akan bersedia membantu merundingkan perdamaian antara China dan Australia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement