Kementerian Luar Negeri Iran pada Senin (25/1) mengatakan bahwa penyitaan kapal tankernya disebabkan masalah teknis, dan telah meminta Indonesia untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
Iran telah dituduh berusaha menyembunyikan tujuan penjualan minyaknya dengan menonaktifkan sistem pelacakan di kapal tankernya.
Pihak berwenang Indonesia mengatakan kapal-kapal itu menyembunyikan identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional, mematikan sistem identifikasi otomatis, dan tidak menanggapi panggilan radio.
Padahal, Organisasi Maritim Internasional (IMO) mengharuskan kapal menggunakan transponder atau perangkat sinyal untuk keselamatan dan transparansi. Kru bisa mematikan perangkat jika ada bahaya pembajakan atau bahaya serupa.
"Kami menyambut baik upaya Penjaga Pantai Indonesia untuk melawan aktivitas maritim terlarang," kata juru bicara kedutaan AS di Jakarta kepada Reuters. Ia mengatakanWashington mendukung upaya untuk memastikan standar IMO untuk keselamatan dan kepatuhan lingkungan ditegakkan.