Jumat 29 Jan 2021 13:57 WIB

Mau Serang Iran, Jubir Rouhani: Israel Banyak Bicara!

Jubir Rouhani menilai Israel tak memiliki kemampuan untuk menyerang Iran.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Foto selebaran yang disediakan oleh kantor kepresidenan Iran menunjukkan presiden Iran Hassan Rouhani berbicara selama pertemuan kabinet di Teheran, Iran, 27 Januari 2021.
Foto:

Sebelumnya, dalam sebuah pidato yang disiarkan secara langsung di konferensi tahunan lembaga think tank Institute for National Security Studies, Kohavi mengatakan bahwa ia telah memerintahkan IDF untuk menyiapkan rencana operasional untuk menyerang Iran. Menurut Kohavi, Iran saat ini secara diam-diam sedang meningkatkan persediaan uranium untuk membuat senjata nuklir.

“Iran dapat memutuskan bahwa dia ingin membuat bom, baik secara diam-diam atau dengan cara yang provokatif. Berdasarkan analisis dasar ini, saya telah memerintahkan IDF untuk menyiapkan sejumlah rencana operasional, selain yang sudah ada. Kami sedang mempelajari rencana ini dan kami akan mengembangkannya tahun depan," kata Kohavi.

Kohavi memperingatkan bahwa Presiden Biden tidak boleh kembali bergabung dengan perjanjian nuklir Iran 2015 (JCPOA). Menurutnya, apabila AS kembali kepada kesepakatan JCPOA, maka itu adalah keputusan buruk yang pernah dibuat.

“Kembali ke perjanjian nuklir 2015 atau bahkan ke kesepakatan yang serupa tetapi dengan sedikit perbaikan adalah hal yang buruk dan itu bukan hal yang benar untuk dilakukan,” kata Kohavi.

Pada 2018, Trump menarik AS dari JCPOA dan menerapkan sanksi keras yang telah merusak ekonomi Iran.  Setelah AS menaikkan sanksi, Iran secara bertahap dan secara publik meninggalkan batasan kesepakatan pengayaan uranium.

Presiden AS Joe Biden berkomitmen akan mengembalikan AS ke kesepakatan JCPOA. Pada Rabu (27/1), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan,  AS akan bergabung kembali dengan JCPOA setelah Iran memenuhi komitmennya berdasarkan kesepakatan tersebut.

Israel telah dua kali melakukan serangan militer terhadap program nuklir negara musuhnya yakni Irak pada 1981 dan Suriah pada 2007. Serangan itu kemudian dikenal sebagai Begin Doctrine, yang menyatakan bahwa Israel tidak akan mengizinkan negara musuh untuk mendapatkan senjata atom.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement