WHO juga menyebutkan Afrika menjadi rumah bagi 94 persen dari semua kasus malaria dan kematian di dunia sepanjang 2019. Para peneliti mempelajari apakah nyamuk dapat menimbulkan risiko kesehatan dengan menyebarkan parasit malaria lokal.
“Apa yang mengejutkan kami, nyamuk Asia ternyata lebih rentan terhadap parasit malaria lokal daripada koloni nyamuk Ethiopia. Nyamuk ini tampaknya menjadi penyebar yang sangat efisien dari dua spesies utama malaria," ujar Teun Bousema, profesor epidemiologi dan penyakit menular tropis di Radboud University Medical Center di Nijmegen, dalam sebuah pernyataan.
Para peneliti memperingatkan bahwa tindakan cepat harus diambil untuk menghentikan penyebaran nyamuk ke daerah perkotaan lain di benua Afrika.
"Kita harus menargetkan jentik nyamuk di tempat-tempat yang sekarang muncul dan mencegah penyebaran nyamuk dari jarak jauh, misalnya melalui bandara dan pelabuhan laut. Jika gagal, risiko malaria di wilayah perkotaan akan meningkat di sebagian besar Afrika," kata penulis studi Fitsam Tadesse, seorang mahasiswa doktoral di departemen mikrobiologi medis di Radboud University Medical Center.