REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan telah membuka kantor perwakilan di Guyana, Kamis (4/2). Hal itu menuai pujian dari Amerika Serikat (AS) yang khawatir dengan pengaruh China yang semakin dalam di Amerika Latin.
Kementerian Luar Negeri Taiwan telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah Guyana pada 11 Januari untuk membuka kantor perwakilan, yang berlaku sebagai kedutaan de facto. Kantor perwakilan Taiwan di Guyana telah memulai operasi sejak 15 Januari.
Menteri Luar Negeri Guyana Hugh Todd mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan kantor perdagangan dan investasi di Georgetown untuk menciptakan ruang bagi sektor swasta Taiwan dan Guyana agar dapat membangun bisnis. Todd menegaskan, Guyana tetap tidak mengakui Taiwan sebagai negara yang merdeka, meskipun mereka membuka kantor perwakilan.
“Guyana tidak mengakui Taiwan sebagai negara merdeka. Guyana tidak membangun hubungan diplomatik dengan Taipei," ujar Todd.
Kedutaan Besar AS di Guyana memuji perjanjian yang dibuat antara Taiwan dan Guyana. Dalam sebuah pernyataan, Kedutaan Besar AS di Guyana mengatakan, hubungan antara Taiwan dan Guyana akan memajukan tujuan bersama yaitu kemakmuran dan keamanan.
"Hubungan yang semakin dalam antara Guyana dan Taiwan akan memajukan tujuan bersama yaitu kemakmuran dan keamanan. Hubungan yang lebih dekat dengan Taiwan akan memajukan kerja sama dan pembangunan di Guyana berdasarkan nilai-nilai demokrasi bersama, transparansi, dan saling menghormati," ujar pernyataan Kedutaan Besar AS.