Senin 08 Feb 2021 08:23 WIB

Ahli Turki: Penyintas Covid-19 Hanya Butuh Satu Dosis Vaksin

Ahli virologi Turki: dosis vaksin yang tidak perlu bisa picu risiko hipersensitivitas

Red: Nur Aini
Seorang ahli medis Turki menyuarakan dukungan pada studi yang menunjukkan bahwa satu suntikan vaksin sudah cukup memberikan perlindungan bagi para penyintas Covid-19, yang artinya bisa menghemat jutaan dosis untuk orang lain.

Fatih Sahiner, seorang ahli mikrobiologi medis dan ahli virologi di Universitas Ilmu Kesehatan, Fakultas Kedokteran Gulhane di ibu kota Ankara, setuju dengan penelitian ini.

“Pemberian vaksin dosis kedua kepada penyintas virus corona tidak akan memberikan manfaat tambahan. Dengan satu dosis vaksin yang diberikan kepada orang-orang ini, sangat mungkin jutaan lebih orang dapat mendapatkan vaksin dan mengembangkan kekebalan terhadap virus,” kata Sahiner dalam wawancara eksklusif dengan Anadolu Agency.

Vaksinasi hanya satu dosis akan menjadi strategi yang masuk akal selama pandemi, kata dia.

"Karena seseorang yang sembuh dari penyakit menular sudah memiliki kekebalan perlindungan sampai batas tertentu, sistem kekebalan mereka menganggap vaksin itu sebagai infeksi baru dan merespons dengan kuat," kata dia.

Itulah mengapa efek samping vaksin yang tidak menyenangkan secara signifikan lebih tinggi pada penyintas daripada mereka yang tidak tertular virus sebelumnya. Mengesampingkan kemungkinan bahaya besar yang mungkin terpapar oleh dosis vaksin yang berlebihan, Sahiner mengatakan: "Penting untuk mempertimbangkan kemungkinan bahwa dosis vaksin yang tidak perlu dapat meningkatkan risiko hipersensitivitas seperti alergi pada individu yang hipersensitif."

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), "Hingga Desember 2020, terdapat lebih dari 200 kandidat vaksin untuk Covid-19 yang sedang dikembangkan. Dari jumlah tersebut, setidaknya 52 kandidat vaksin sedang dalam uji coba pada manusia. Ada beberapa lainnya yang saat ini dalam fase I/II, yang akan memasuki fase III dalam beberapa bulan mendatang. "

GAVI, Vaccine Alliance, mengatakan ada empat kategori vaksin yang berbeda dalam uji klinis; vektor virus, Asam Nukleat (RNA dan DNA), virus utuh, subunit protein, menambahkan beberapa di antaranya mencoba memasukkan antigen ke dalam tubuh, yang lain menggunakan sel tubuh untuk membuat antigen virus.

Oxford-AstraZeneca dan Russia's Sputnik V adalah vaksin vektor virus, sedangkan Pfizer-BioNTech dan Moderna adalah vaksin berbasis mRNA. Sedangkan CoronaVac China adalah virus yang tidak aktif.

Menurut Universitas Johns Hopkins AS, pandemi sejauh ini telah merenggut lebih dari 2,25 juta jiwa di 192 negara dan wilayah sejak muncul pada Desember 2019. Lebih dari 104 juta kasus dan lebih dari 57,78 juta orang telah sembuh dari penyakit ini.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/penyintas-covid-19-hanya-butuh-satu-dosis-vaksin-bisa-menghemat-untuk-jutaan-lain/2135973
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement