Senin 08 Feb 2021 14:36 WIB

Pertaruhan Sidang Korupsi Netanyahu

Netanyahu berhasil bertahan selama penyelidikan kasus korupsi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP/Marc Israel Sellem/Pool JPOST
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjalani sidang korupsi pada Senin (8/2). Pemimpin Israel yang paling lama berkuasa itu akan menyampaikan pembelaannya atas dakwaan penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan.

Tiga kasus ini menjadi drama politik yang menegangkan. Pasalnya melibatkan rekaman rahasia, taipan media, hadiah berupa cigaret dan sampanye serta pengkhianatan dari orang terpercaya.  

Baca Juga

Kini yang menjadi pertanyaannya apakah sidang itu akan menurunkan Netanyahu dari jabatannya? Kenyataannya Netanyahu berhasil bertahan selama penyelidikan dan tiga pemilihan umum yang digelar dalam dua tahun. Pemilihan umum keempat akan digelar pada 23 Maret.

Ia membantah semua dakwaan dan tampaknya sidang korupsinya akan berlangsung selama bertahun-tahun. Pada Maret mendatang Netanyahu diprediksi akan berjuang untuk tetap mempertahankan jabatannya.

Bila menang ia dapat mengamankan kekebalan hukum atau meloloskan rancangan undang-undang yang membuat perdana menteri tidak bisa dibawa ke persidangan. Berdasarkan hukum Israel seorang perdana menteri tidak harus mundur kecuali sudah dinyatakan bersalah oleh pengadilan.

Sehingga Netanyahu tetap bisa berkuasa walaupun ia menjadi tersangka dalam penyelidikan kasusu korupsi. Tidak ada negara lain yang melindungi perdana menterinya dengan cara ini.

Kasus korupsi Netanyahu memecah Israel menjadi dua kelompok. Hampir setiap pekan ribuan orang berkumpul di depan kediaman perdana menteri  untuk memintanya mundur. Tetapi pendukungnya dari sayap kanan masih setia. Para pendukungnya menilai Netanyahu memperkuat keamanan dan memiliki suara berpengaruh di luar negeri.

Netanyahu didakwa beberapa dakwaan Case 1000, Case 1270,  Case 2000, Case 3000 dan Case 4000. Pada dakwaan Case 1000 Netanyahu dan istrinya didakwa atas pasal penyuapan dan pelanggaran kepercayaan.

Pasangan itu diduga menerima hadiah senilai 700 shekel dari produser Hollywood dan warga Israel Arnon Milchan dan pengusaha asal Australia James Packer. Jaksa mengatakan Netanyahu juga menerima hadiah-hadiah yang berbentuk cigaret dan sampanye.

Perdana menteri itu membantu kepentingan bisnis Milchan. Packer dan Milchan tidak didakwa pasal apa pun. Case 2000 menuduh Netanyahu bernegosiasi dengan pemilik surat kabar Yedioth Ahronoth, Arnon Mozes.

Surat kabar itu menjanjikan memberikan berita-berita bagus mengenai Netanyahu. Sebagai imbalannya perdana menteri itu memperlambat pertumbuhan surat kabar saingan Yedioth Ahronoth. Netanyahu didakwa pasal penyupan dan pelanggaran kepercayaan. Mozes didakwa pasal menawarkan penyuapan.

Di Case 4000 Netanyahu juga diduga memberikan bantuan pemerintah pada perusahaan telekomunikasi Bezeq Telecommunication sebesar 1,8 miliar shekel. Sebagai gantinya Netanyahu dan istrinya mendapat liputan positif dari situs berita yang dikelola mantan ketua dewan Bezeq, Shaul Elovich.

Netanyahu selalu mengatakan ia korban dari konspirasi politik kelompok kiri dan media yang ingin menggulingkannya. Ia bersikeras menerima hadiah dari teman tidak melanggar hukum.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement