Rabu 10 Feb 2021 15:26 WIB

35 Pekerja Terjebak di Terowongan Akibat Gletser Himalaya

Sebanyak 28 orang meninggal akibat runtuhnya gletser Himalaya

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Sinar matahari terbenam jatuh di Panchachuli, sekelompok lima puncak Himalaya yang tertutup salju di Munsiyari, di negara bagian Uttrakhund, India, 28 Oktober 2020. Ilmuwan percaya bahwa bencana gletser akhir pekan lalu di India utara terkait dengan tanah longsor dan longsoran salju. Para ahli mengatakan bahwa bencana tersebut menggarisbawahi kerapuhan pegunungan Himalaya di mana kehidupan jutaan orang sedang diubah oleh perubahan iklim.
Foto: AP/Manish Swarup
Sinar matahari terbenam jatuh di Panchachuli, sekelompok lima puncak Himalaya yang tertutup salju di Munsiyari, di negara bagian Uttrakhund, India, 28 Oktober 2020. Ilmuwan percaya bahwa bencana gletser akhir pekan lalu di India utara terkait dengan tanah longsor dan longsoran salju. Para ahli mengatakan bahwa bencana tersebut menggarisbawahi kerapuhan pegunungan Himalaya di mana kehidupan jutaan orang sedang diubah oleh perubahan iklim.

REPUBLIKA.CO.ID, LUCKNOW -- Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk membebaskan 35 pekerja konstruksi yang terjebak di dalam terowongan selama dua hari. Insiden itu terjadi usai bendungan pembangkit listrik tenaga air yang mereka bangun, tersapu dinding air yang dipicu runtuhnya gletser pinggir sungai Himalaya.

Para pekerja konstruksi itu termasuk dari 197 orang yang belum dinyatakan tewas dalam bencana ini. Korban tewas bencana yang menghancurkan jembatan, memotong jalur desa-desa dan jalur pendakian itu bertambah 28 orang.

Baca Juga

Pada Ahad (7/2) lalu, gletser di gunung kedua tertinggi di India, Nanda Devi membawa bebatuan dan puing-puing bangunan yang memicu banjir di sungai Dhauliganga. Pemerintah mengatakan sebagian besar dari orang yang masih dinyatakan hilang adalah pekerja proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga air Tapovan Vishnugad.

Terowongan tempat para pekerja konstruksi terjebak berada di pembangkit tenaga listrik itu. Sebagian lagi adalah pekerja di bendungan Rishiganga yang tersapu banjir.  

Pada Rabu (10/2), tentara menggunakan bulldozer untuk menyingkirkan batu-batuan dari mulut terowongan yang sepanjang 2,5 kilometer. Dalam video yang diunggah Kepolisian Perbatasan Indo-Tibet terlihat tim penyelamat memeriksa ketinggian air di dalam terowongan.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement