Menurut dia, tidak ada larangan dari pemerintah China terhadap etnisnya untuk memiliki anak lebih dari dua. Kare menepis rumor yang menyebutkan perempuan penghuni kamp vokasi dipaksa memasang alat kontrasepsi untuk menekan pertumbuhan laju penduduk beretnis Uighur di daerahnya.
Menurut dia, beberapa rekan satu kampnya di Kashgar banyak yang memiliki anak setelah selesai menjalani program pendidikan dan pelatihan keterampilan.
"Saya melahirkan bayi perempuan setelah lulus dari pusat pelatihan itu dan sekarang usianya sudah hampir satu tahun," kata Tudigul Nur mengamini pendapat rekannya itu sambil menunjukkan foto bersama kedua anaknya.
Praktik yang disebut pemerintah China sebagai pusat vokasiitu selama beberapa tahun terakhir telah menjadi sasaran kritik sejumlah pemerintah dan media asing yang menilainya sebagai pusat penahanan terhadap etnis minoritas Uighur di Xinjiang.