Kamis 11 Feb 2021 02:30 WIB

Xinjiang Gelar Temu Media, Bawa Warga Uighur ke Beijing

Xinjiang mengeklaim warga Uighur yang dibawa adalah lulusan kamp vokasi

Red: Nur Aini
Menara penjaga dan pagar kawat berduri mengelilingi fasilitas penahanan di Kunshan Industrial Park, Artux, Xinjiang. Associated Press telah menemukan bahwa pemerintah Cina sedang melaksanakan program pengendalian kelahiran yang ditujukan untuk warga Uighur, Kazakh, dan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang, bahkan ketika sebagian besar penduduk Han di negara itu didorong untuk memiliki lebih banyak anak. Langkah-langkah tersebut termasuk penahanan di penjara dan kamp, seperti fasilitas ini di Artux, sebagai hukuman karena memiliki terlalu banyak anak.(AP Photo/Ng Han Guan, File)
Foto:

Menurut dia, tidak ada larangan dari pemerintah China terhadap etnisnya untuk memiliki anak lebih dari dua. Kare menepis rumor yang menyebutkan perempuan penghuni kamp vokasi dipaksa memasang alat kontrasepsi untuk menekan pertumbuhan laju penduduk beretnis Uighur di daerahnya.

Menurut dia, beberapa rekan satu kampnya di Kashgar banyak yang memiliki anak setelah selesai menjalani program pendidikan dan pelatihan keterampilan.

"Saya melahirkan bayi perempuan setelah lulus dari pusat pelatihan itu dan sekarang usianya sudah hampir satu tahun," kata Tudigul Nur mengamini pendapat rekannya itu sambil menunjukkan foto bersama kedua anaknya.

Praktik yang disebut pemerintah China sebagai pusat vokasiitu selama beberapa tahun terakhir telah menjadi sasaran kritik sejumlah pemerintah dan media asing yang menilainya sebagai pusat penahanan terhadap etnis minoritas Uighur di Xinjiang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement