REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- China dan India menarik pasukan mereka dari perbatasan yang telah menjadi wilayah sengketa selama beberapa bulan terakhir. Penarikan pasukan dari selatan dan utara tepi danau Pangong di wilayah Ladakh telah dilakukan mulai Rabu (10/2).
Di hadapan parlemen Kamis (11/2) Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mengatakan India dan China akan menghentikan pengerahan pasukan 'secara bertahap, terkoordinasi dan dapat diverifikasi'.
Sementara Rabu kemarin Kementerian Pertahanan China mengeluarkan pernyataan yang mengatakan China dan India mulai menarik pasukan dengan 'tersinkronisasi dan terorganisir.'
Ketegangan di pegunungan Karakoram mulai terjadi pada awal bulan Mei tahun lalu. Saat itu pasukan China dan India sama-sama mengabaikan peringatan verbal dari lawan masing-masing. Hal ini memicu perkelahian dan saling lempar batu di utara tepi Danau Pangong.
Pada bulan Juni ketegangan menyebar ke utara Depsang dan Lembah Galwan tempat India membangun jalan segala musim untuk militer mereka di perbatasan. Ketegangan meledak dalam pertarungan tangan kosong, tongkat, dan tinju. Sekitar 20 tentara India tewas, sementara Cina tidak mengungkapkan jumlah korban resmi mereka.
Sejak itu kedua negara mengerahkan puluhan ribu pasukan untuk menjaga perbatasan masing-masing. Mereka juga membawa artileri, tank dan pesawat jet di perbatasan yang disebut Line of Actual Control (LAC). Sepanjang musim dingin pasukan China dan India terus berjaga di perbatasan itu.
Kedua belah pihak menuduh lawan masing-masing memicu kekerasan. Demi mengakhiri krisis ini Cina dan India menggelar berbagai pertemuan militer dan diplomatik. Ketegangan ini telah mengubah hubungan dua negara bertetangga itu.