REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan negaranya siap memutuskan hubungan dengan Uni Eropa. Hal itu bakal dilakukan jika perhimpunan Benua Biru menjatuhkan sanksi ekonomi keras terhadap Moskow.
“Kami melanjutkan dari fakta bahwa kami siap (memutuskan hubungan dengan Uni Eropa), jika kita melihat lagi sanksi yang dijatuhkan di beberapa sektor yang menimbulkan risiko bagi perekonomian kita, termasuk di bidang yang paling sensitif," kata Lavrov saat ditanya apakah Rusia sedang bergerak untuk mengakhiri hubungan dengan Uni Eropa, Jumat (12/2).
Lavrov menekankan Rusia tidak ingin mengisolasi diri dari kehidupan global. "Tapi kami harus siap untuk hal itu. Jika Anda ingin damai, maka siapkan perang," ujarnya.
Hubungan antara Rusia dan Barat telah mendapat tekanan baru. Hal itu karena langkah Moskow menangkap dan memenjarakan atas kritikus utama Kremlin Alexei Navalny. Penahanannya telah memicu pembicaraan tentang kemungkinan sanksi baru.
Tiga diplomat Eropa mengatakan Uni Eropa kemungkinan akan memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan aset pada sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal itu disebut bakal diterapkan paling cepat bulan ini, setelah Prancis dan Jerman mengisyaratkan kesediaan mereka untuk bergerak maju.