Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan vaksin AstraZeneca sekitar 63 persen efektif mencegah gejala Covid-19 setelah dua dosis. Itu kurang dari 95 persen keefektifan yang dilaporkan oleh Pfizer dan Moderna.
Meski hasil menunjukan yang cukup jauh, tetapi para ahli berhati-hati terhadap perbandingan tersebut. Sebab, studi dilakukan pada waktu yang berbeda dan dalam kondisi yang berbeda. Selain itu, semuanya terbukti sangat efektif mencegah penyakit serius dan kematian.
"Jika Anda ditawari vaksin yang disetujui, ambillah. Mereka semua ditemukan aman. Vaksin adalah cara dunia kembali ke semacam normalitas," ujar direktur London School of Hygiene and Tropical Medicine, Peter Piot.
Hal yang menambah masalah AstraZeneca adalah kritik dari UE tentang kekurangan pengiriman, kurangnya persetujuan di AS, dan studi pendahuluan tentang kemampuan vaksin untuk memerangi varian Covid-19 yang ditemukan di Afrika Selatan. Namun, sisi lain yang menguntungkan adalah karena lebih murah dan dapat disimpan pada suhu lemari es, bukan suhu yang jauh lebih dingin yang diperlukan untuk vaksin Pfizer dan Moderna.