REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran menyebut langkah Amerika Serikat (AS) menyita kapal tanker pada bulan ini sebagai aksi pembajakan. Pasalnya, kapal tersebut bukan milik pemerintah Iran tapi sektor swasta.
Pada awal bulan ini Washington mengajukan gugatan untuk menyita sebuah kapal kargo. AS yakin Iran berusaha menutupi asal minyak yang dikirim ke China dengan memindahkannya ke sejumlah kapal sebelum berakhir di kapal Achilleas yang berbendera Liberia. Washington mengatakan kapal kargo itu melanggar peraturan terorisme AS.
"Kapal ini bukan milik Pemerintah Iran, itu milik sektor swasta," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh dalam konferensi pers mingguan, Senin (15/2).
Khatibzadeh tidak menjelaskan apa yang ia maksud dengan sektor swasta. Berdasarkan data pelacak kapal Refinitiv, Ahad (14/2) kemarin posisi Achilleas dilaporkan berlabuh di Galveston Offshore Lightering Area yang terletak di luar pelabuhan Teluk Galveston, AS.
Pekan lalu Pemerintah AS mengatakan Washington telah menjual lebih dari satu juta barel bahan bakar Iran. Bahan bakar itu disita berdasarkan program sanksi yang diberlakukan tahun lalu.
Ketegangan antara Washington dan Teheran memanas sejak 2018. Presiden AS ketika itu Donald Trump mengeluarkan Paman Sam dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dan memberlakukan kembali sanksi-sanksi ekonomi pada Iran.
Presiden AS Joe Biden berjanji akan membawa kembali AS bergabung dengan perjanjian yang disebut Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) itu. Syaratnya Iran harus mematuhi semua ketentuan JCPOA terlebih dahulu.
"Sangat disayangkan aksi pembajakan terjadi di bawah pemerintah AS yang baru, harus ditemukan solusi untuk menghentikan aksi pembajakan terhadap siapapun atas alasan apapun," kata Khatibzadeh.