REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU -- Polisi India melakukan penangkapan terhadap aktivis iklim, Disha Ravi, akibat menyebarkan dokumen yang diberikan Greta Thunberg. Dokumen itu digunakan untuk mendukung para petani yang melakukan protes di negara itu.
Thunberg telah membagikan toolkit atau rencana aksi di Twitter yang mencantumkan cara-cara membantu petani India. Selama akhir pekan, polisi membawa Disha Ravi, pemimpin gerakan Fridays for Future terkait krisis iklim di Thunberg, ke ibu kota dari rumahnya di selatan kota Bengaluru untuk memberikan beberapa pertanyaan.
Polisi mengatakan penangkapan itu adalah bagian dari penyelidikan tentang cara sekelompok petani menyerbu Benteng Merah yang bersejarah pada hari kemerdekaan India bulan lalu. “Tujuan utama dari toolkit ini adalah untuk menciptakan informasi yang salah dan ketidakpuasan terhadap pemerintah yang diberlakukan secara sah,” kata pejabat polisi Delhi, Prem Nath.
Tuduhan yang diberikan kepada Ravi, menurut polisi, adalah bentuk hasutan dan konspirasi kriminal. Hukum hasutan era kolonial ini membawa hukuman hukuman seumur hidup.
“Perangkat ini berusaha untuk memperkuat berita palsu secara artifisial melalui berbagai kicauan yang mereka buat dalam bentuk bank tweet. Dan mereka meminta publik untuk berpartisipasi dalam aksi pada 26 Januari yang merupakan Hari Republik India,” kata Nath.
Pengadilan Delhi memerintahkan agar Ravi ditahan di tahanan polisi selama lima hari sejak Ahad (14/2). Polisi mengatakan mereka juga ingin menahan dua rekan Ravi dalam penyelidikan yang lebih luas.
Thunberg tidak berkomentar tentang penahanan Ravi. Anggota gerakan Thunberg di India, Bhavreen Kandhari, mengatakan organisasi tersebut menunggu kejelasan dari polisi sebelum membuat pernyataan apa pun.
Tindakan keras itu dilakukan ketika pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi menghadapi tuduhan menekan perbedaan pendapat. Pemerintah membantah tuduhan itu dan mengatakan orang bebas melakukan protes jika dilakukan dengan damai.
"Ini adalah cara mereka mencoba menakut-nakuti anak muda agar tidak bersuara tentang apa pun. Ini mengirimkan pesan kepada semua anak muda di luar sana bahwa, Anda tahu, tutup mulut dan tetap di rumah atau ini yang akan terjadi pada Anda," kata anggota Kelompok Dukungan Lingkungan di Bengaluru, Leo Saldanha.
Politisi dan aktivis India pada Senin (15/2) mengutuk penangkapan Ravi. "Negara bagian India harus berdiri di atas fondasi yang sangat goyah jika Disha Ravi, seorang mahasiswa berusia 22 tahun dari perguruan tinggi Mount Carmel dan seorang aktivis iklim, telah menjadi ancaman bagi bangsa,” ujar pemimpin Oposisi, P. Chidambaram.
Sekelompok orang berkumpul di Bengaluru dan memegang plakat meminta pembebasannya. Aktivis telah merencanakan lebih banyak protes di seluruh negeri selama beberapa hari ke depan dan tagar #IndiabeingSilenced menjadi trending di Twitter.