Shi menyatakan, jika varian terkait secara signifikan mengurangi keefektifan, vaksin tetap membantu melindungi dari penyakit parah dan kematian. Dia menyatakan, hasil itu adalah faktor terpenting dalam menjaga sistem perawatan kesehatan yang diperluas agar tidak kewalahan.
Menurut Shi, lebih banyak pekerjaan diperlukan untuk memahami vaksin bekerja melawan varian Afrika Selatan, termasuk uji klinis dan pengembangan korelasi perlindungan atau tolok ukur untuk menentukan tingkat antibodi apa yang melindungi. Pfizer dan BioNTech mengatakan mereka melakukan pekerjaan laboratorium serupa untuk memahami kemungkin vaksin mereka efektif terhadap varian lain yang pertama kali ditemukan di Brasil.
Moderna menerbitkan korespondensi di NEJM pada Rabu dengan data serupa. Hasilnya menunjukkan penurunan tingkat antibodi enam kali lipat dibandingkan varian Afrika Selatan.
Perusahan itu juga mengatakan efektivitas vaksinnya terhadap varian Afrika Selatan belum ditentukan. Moderna sebelumnya mengatakan yakin vaksin itu akan bekerja melawan varian tersebut.