Sabtu 20 Feb 2021 11:32 WIB

Alasan Facebook Batasi Konten Berita Bagi Pengguna Australia

Australia meloloskan undang-undang 'News Media Bargaining Code'.

Facebook
Foto:

Mengapa dianggap ada 'ketidakseimbangan'?

Menurut laporan keuangan yang diterima oleh otoritas pengatur usaha di Australia (ASIC), pendapatan Facebook di Australia telah meningkat 16 persen menjadi 673.985.213 dolar Australia pada tahun 2019.

Facebook menjelaskan perusahaan bertindak sebagai 'reseller' dari layanan iklan untuk konsumen di Australia melalui perjanjian dengan perusahaan lain. Facebook menghasilkan pendapatan utama melalui penjualan kembali inventaris iklan di Facebook.

Sementara itu, serikat pekerja media, hiburan dan seni di Australia (MEAA) dalam pernyataanya mencatat Google dan Facebook mendapat pemasukan dari iklan di Australia dengan total keduanya setidaknya sekitar 5 miliar dolar Australia pada periode 2018-2019.

Dibandingkan dengan pendapatan iklan dari lima perusahaan media komersil di Australia yang jika digabungkan totalnya bernilai 4,6 miliar dolar Australia.

Jika RUU ini disahkan, maka perusahaan media di Australia yang memenuhi syarat akan melakukan tawar-menawar dengan Google dan Facebook untuk mendapatkan pembayaran konten berita yang mereka produksi dan muncul di 'Facebook NewsFeed' atau 'Google Search'.

Undang-undang ini nantinya tidak mewajibkan berapa banyak yang harus dibayar, melainkan mengatur proses negosiasi wajib.

Dalam RUU disebutkan perusahaan media dan penyedia platform akan diberikan waktu selama tiga bulan untuk mencapai kesepakatan melalui negosiasi formil.

sumber : ABC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement