Senin 22 Feb 2021 15:12 WIB

Penumpang United Arlines: Pesawat Bergetar Hebat!

United Airlines menangguhkan sementara 24 pesawat Boeing 777.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Pesawat United Airlines.
Foto: AP
Pesawat United Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Maskapai Amerika Serikat (AS), United Airlines menghentikan sementara 24 pesawat Boeing 777. Hal ini terjadi setelah salah satu pesawatnya mengalami kerusakan mesin setelah lepas landas pada Sabtu (20/2) lalu dari Bandara Denver.

Pesawat yang membawa 231 penumpang dan 10 awak itu pada Sabtu terpaksa kembali ke bandara Denver. Tidak ada korban luka yang dilaporkan. Beberapa puing-puing dari pesawat kemudian ditemukan berserakan di daerah pemukiman terdekat.

Baca Juga

"Pesawat mulai bergetar hebat, dan kami kehilangan ketinggian dan kami mulai turun," kata David Delucia, penumpang pesawat seperti dilansir BBC, Senin (22/2).

Delucia menambahkan bahwa dia dan istrinya meletakkan dompet mereka di saku mereka sehingga seandainya mereka jatuh, bisa diidentifikasi. Polisi di kota Broomfield mengunggah foto yang tampak seperti bagian depan casing mesin di taman depan sebuah rumah. Fragmen lain terlihat di sekitar kota termasuk di lapangan sepak bola. Tidak ada yang terluka oleh puing-puing yang jatuh dari pesawat.

Saat ini, maskapai United Airlines memiliki sebanyak 24 pesawat Boeing 777 di AS. Boeing 777 yang dilarang terbang tersebut diketahui dengan mesin seri Pratt & Whitney 4000.

Menanggapi insiden tersebut, Jepang telah meminta semua maskapai yang menggunakan Boeing 777 dengan mesin Pratt & Whitney 4000 untuk menghindari wilayah udaranya.  Pemerintah Tokyonjuga telah memerintahkan maskapai JAL dan ANA untuk menghentikan penggunaan 777-nya dengan mesin model Pratt dan Whitney 4000 yang sama.

Boeing mengatakan pihaknya mendukung keputusan Jepang dan telah merekomendasikan penangguhan operasi semua Boeing 777 dengan mesin sama.

Perusahaan mengatakan ada 69 Boeing 777 yang saat ini beroperasi di seluruh dunia dengan mesin ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement