Selasa 23 Feb 2021 12:51 WIB

Malaysia Bersiap Deportasi Pencari Suaka Myanmar

Sekitar 1.200 pengungsi dari Myanmar dijadwalkan meninggalkan pelabuhan Malaysia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Anak-anak di kamp pengungsi internal (IDP) Thet Kel Pyin di Sittwe, Negara Bagian Rakhine, Myanmar, 03 Februari 2021. Militer Myanmar merebut kekuasaan dan mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun setelah menangkap Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan presiden Myanmar Win Myint dalam penggerebekan dini hari pada 01 Februari, menyusul ketegangan yang meningkat atas hasil pemilihan parlemen November lalu.
Foto:

Putusan pengadilan baru keluar pada Selasa sore. Malaysia tidak menanggapi kritikan atau pertanyaan kantor berita Reuters mengenai deportasi pancari suaka atau mereka yang terdaftar dengan UNHCR.

Ada kekhawatiran para pencari suaka yang terdaftar ikuti dideportasi. Pasalnya selama satu tahun terakhir UNHCR tidak diizinkan mewawancarai tahanan mengenai status mereka. Malaysia tengah melakukan penindakan tegas terhadap imigran ilegal.

Amerika Serikat (AS) dan misi-misi negara Barat telah membujuk Malaysia untuk menghentikan proses deportasi dan meminta pemerintah untuk mengizinkan UNHCR mewawancarai para tahanan. Mereka juga mengatakan dengan bekerja sama dengan junta maka Malaysia melegitimasi pemerintahan militer.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement