Selasa 02 Mar 2021 05:49 WIB

China Belum Siap Beri Izin Terbang Boeing 737 Max

China memiliki 3 kriteria utama yang harus dipenuhi sebelum mengizinkan Max terbang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Agus Yulianto
 Sebuah Boeing 737 Max dipamerkan di Farnborough International Airshow (FIA2018), di Farnborough, Inggris, 17 Juli 2018 (diterbitkan ulang 18 November 2020). Federal Aviation Administration (FAA) AS pada 18 November 2020 membatalkan pesanan yang menghentikan operasi komersial pesawat penumpang Boeing 737-8 dan 737-9.
Foto:

China memiliki tiga kriteria utama yang harus dipenuhi sebelum mengizinkan Max terbang lagi. Tiga kriteria utama tersebut diantaranya perubahan desain yang bertujuan untuk memperbaiki masalah pesawat perlu disetujui oleh China, pilot perlu dilatih ulang untuk menerbangkan pesawat jet setelah perubahan tersebut, dan kesimpulan laporan kecelakaan Ethiopia dan Indonesia harus jelas.  

Boeing mengatakan, China akan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan industri penerbangan di seluruh dunia selama 20 tahun ke depan. Maskapai China kemungkinan akan membeli 8.600 pesawat baru senilai 1,4 triliun triliun dolar AS selama periode tersebut.

Boeing 737 Max mengalami kecelakaan fatal dalam kurun waktu lima bulan. Kecelakaan pertama dialami oleh maskapai penerbangan Lion Air yang mengoperasikan 737 Max pada Oktober 2018. Kecelakaan ini merenggut 189 nyawa termasuk kru dan penumpang. 

 

Kemudian, pada Maret 2019 Ethiopian Airlines yang mengoperasikan 737 Max juga mengalami kecelakaan serupa yang menewaskan 157 orang termasuk kru dan penumpang. Kedua kecelakaan itu disebabkan oleh perangkat lunak dalam 737 Max yang tidak berfungsi sehingga mendorong pesawat menukik ke bawah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement