REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pihak berwenang di Myanmar telah meminta India untuk mengembalikan beberapa petugas polisi yang kabur. Para polisi mencoba mencari perlindungan karena tak mau menerima perintah dari junta militer yang merebut kekuasaan bulan lalu.
Sekitar 30 polisi Myanmar dan anggota keluarga mereka datang melintasi perbatasan untuk mencari perlindungan dalam beberapa hari terakhir. Mereka tidak tak tahan dengan penindasan oleh junta terhadap pengunjuk rasa berubah menjadi semakin keras dengan puluhan orang terbunuh sejak kudeta 1 Februari.
Pejabat paling senior di Champhai, sebuah distrik di negara bagian Mizoram, India, mengatakan bahwa dia telah menerima surat dari mitranya di distrik Falam Myanmar. Isi surat tersebut meminta pengembalian delapan polisi untuk menjaga hubungan persahabatan.
Wakil Komisaris, Maria C.T. Zuali mengatakan pada Sabtu (6/3), bahwa menunggu arahan dari Kementerian Dalam Negeri India di New Delhi. Dalam surat tersebut pihak berwenang Myanmar mengatakan, mereka memiliki informasi tentang delapan personel polisi yang telah menyeberang ke India.
Surat tersebut mencantumkan rincian empat polisi, berusia antara 22 dan 25 tahun, termasuk seorang petugas perempuan. "Untuk menjalin hubungan persahabatan antara kedua negara tetangga, Anda dengan hormat diminta untuk menahan 8 personel polisi Myanmar yang telah tiba di wilayah India dan menyerahkannya ke Myanmar," kata surat itu.
Ada beberapa contoh yang diceritakan di media sosial tentang polisi yang bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil dan protes terhadap junta. Namun, ini adalah kasus pertama yang dilaporkan tentang polisi yang melarikan diri dari Myanmar.