Ahad 07 Mar 2021 10:15 WIB

Polisi Myanmar yang Membelot Dukung Pendemo Kian Bertambah

Lebih dari 100 polisi Myanmar beralih pihak menolak Junta Militer dan kudeta.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Para pengunjuk rasa menghadapi petugas polisi selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 03 Maret 2021. Ilustrasi
Foto:

Pembelotan polisi juga dilaporkan terjadi di negara bagian Kachin Utara yang berbatasan dengan Cina, negara bagian Chin yang berbatasan dengan India, dan wilayah pesisir selatan Tanintharyi pekan ini. Ngun Hnin Thang termasuk di antara petugas polisi yang menentang perintah militer untuk menembak pengunjuk rasa di kotapraja Falam, negara bagian Chin.

"Bagaimana kami bisa menembak pengunjuk rasa damai? Ini seperti membunuh anggota keluarga kami sendiri. Itu sebabnya kami menolak menerima perintah," katanya kepada Anadolu Agency.

Dia mengatakan dia bersembunyi untuk menghindari penangkapan oleh polisi tetapi berjanji untuk terus mendukung gerakan anti-kudeta. Myanmar NOW, media berita terkemuka di negara itu, juga melaporkan pada Selasa lalu bahwa dalam unjuk rasa solidaritas dengan pengunjuk rasa anti-kudeta, 12 tentara militer Myanmar membelot ke Karen National Union (KNU), sebuah organisasi politik dengan sayap bersenjata yang mengklaim  untuk mewakili orang Karen.

Lebih dari 60 orang telah tewas dan lebih dari seribu orang telah ditangkap selama serangkaian demonstrasi anti-kudeta di kota-kota besar dan kecil di Myanmar. Rakyat mengecam pemerintahan militer setelah kudeta 1 Februari

sumber : aa.com.tr
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement