Senin 08 Mar 2021 12:17 WIB

Barak Militer di Guinea Khatulistiwa Meledak, 20 Orang Tewas

Ledakan terjadi akibat kelalaian penanganan dinamit.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Ledakan
Foto:

Foto-foto di media lokal menunjukkan orang-orang berteriak dan berlarian di jalanan dikelilingi oleh puing-puing dan asap. Atap rumah tampak ambruk dan orang yang terluka dibawa ke rumah sakit.

Kementerian kesehatan menyatakan bahwa para perawat tengah merawat mereka yang terluka di lokasi tragedi dan di fasilitas medis. Namun pihaknya masih khawatir orang-orang masih terkubur di bawah reruntuhan.

Seorang dokter yang diidentifikasikan dengan nama depan Florentino mengatakan, ledakan itu adalah momen krisis sehingga membuat rumah sakit penuh sesak. Dia mengatakan pusat olahraga yang didirikan untuk pasien Covid-19 akan digunakan untuk menerima kasus yang tidak terlalu serius.

Penyiar Radio Macuto mengatakan di Twitter bahwa orang-orang dievakuasi hingga 4 kilometer di luar kota karena asapnya mungkin berbahaya. Setelah ledakan tersebut, Kedutaan Besar Spanyol di Guinea Ekuatorial merekomendasikan di Twitter bahwa warga negara Spanyol tetap tinggal di rumah mereka.

Sementara itu, putra presiden, Teodoro Nguema Obiang Mangue, wakil presiden yang bertanggung jawab atas pertahanan dan keamanan, muncul dalam tayangan televisi di tempat ledakan sedang memeriksa kerusakan, ditemani oleh pengawalnya dari Israel.

Teodorin memang semakin dipandang sebagai penerus yang ditunjuk presiden di negara Afrika Tengah yang kaya minyak itu. Bata adalah kota terbesar Guinea, dengan sekitar 800 ribu dari 1,4 juta penduduk negara tinggal di sana.

Kebanyakan dari mereka hidup dalam kemiskinan. Meskipun terletak di daratan utama, ibu kota Malabo berada di Bioko, salah satu pulau di negara itu di lepas pantai Afrika barat.

Guinea Ekuatorial telah dikuasai oleh Obiang Nguema yang berusia 78 tahun selama hampir 42 tahun. Tokoh oposisi dan organisasi internasional secara teratur menuduhnya melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement