Rabu 10 Mar 2021 11:01 WIB

Penempatan Garda Nasional di Capitol Hill Diperpanjang

Saat ini ada sekitar 5.100 personel pasukan Garda Nasional masih berada di Washington

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Ricuh di Capitol Hill (ilustrasi)
Foto: AFP/VOA
Ricuh di Capitol Hill (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, secara resmi menyetujui perpanjangan penempatan Garda Nasional di Capitol selama sekitar dua bulan lagi. Pentagon menyatakan, keputusan ini mempertimbangkan kemungkinan ancaman kekerasan, Selasa (9/3).

Pentagon menyatakan, hampir 2.300 personel pasukan Garda Nasional akan terus memberikan keamanan di Washington hingga 23 Mei. Langkah ini dilakukan atas permintaan Kepolisian Capitol.

Baca Juga

Saat ini ada sekitar 5.100 personel pasukan Garda Nasional masih berada di Washington dan mereka dijadwalkan berangkat meninggalkan tempat tersebut akhir pekan ini. Dengan keputusan terbaru itu, maka belum jelas mekanisme yang akan dilakukan untuk memperpanjang penempatan hampir setengah pasukan.

Namun, Pentagon mengatakan, pejabat pertahanan akan bekerja dengan Kepolisian Capitol untuk secara bertahap mengurangi jumlah Garda Nasional yang dibutuhkan di kota seiring berjalannya waktu.

Pejabat militer AS mengatakan biaya untuk mengerahkan sekitar 26 ribu personel pasukan Garda Nasional ke Capitol AS tidak lama setelah kerusuhan 6 Januari hingga Jumat (5/3) ini mendekati 500 juta dolar AS. Tidak ada perkiraan biaya yang dirilis untuk dua bulan ke depan. Biaya tersebut termasuk perumahan, transportasi, gaji, tunjangan dan kebutuhan pokok lainnya.

Permintaan untuk memperpanjang penempatan menemui perlawanan pekan lalu. Gubernur menyatakan keengganan atau dengan tegas menolak mengirimkan pasukan lebih banyak waktu di kota.

Keputusan untuk mempertahankan anggota Garda Nasional dilakukan, dua bulan setelah perusuh menerobos gedung kongres itu dalam serangan yang menewaskan lima orang. Laporan intelijen baru-baru ini menunjukkan masih ada kemungkin ancaman serangan ke Capitol Hill.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement