Pejabat AS tersebut menolak berspekulasi apakah sikap diam Pyongyang akan berdampak pada tinjauan kebijakan Korut di bawah pemerintahan Biden, yang diharapkan akan selesai dalam beberapa minggu mendatang. Selama kampanye pemilihannya, Biden menggambarkan Pemimpin Korut Kim Jong-un sebagai "preman".
Biden mengatakan, dirinya akan bertemu Kim "dengan syarat bahwa dia akan setuju bahwa dia akan menurunkan kapasitas nuklirnya".
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkoordinasi dengan sekutu untuk menekan Korea Utara agar melakukan denuklirisasi.
Sebuah laporan rahasia PBB menemukan bahwa Korut telah mengembangkan program rudal nuklir dan balistik sepanjang 2020, yang melanggar sanksi internasional.
Laporan oleh pengawas sanksi independen mengatakan Pyongyang "memproduksi bahan fisil, memelihara fasilitas nuklir dan meningkatkan infrastruktur rudal balistiknya" sambil terus mencari bahan dan teknologi untuk program tersebut dari luar negeri