Jumat 19 Mar 2021 11:51 WIB

AS dan China Saling Lontarkan Kritik Tajam

China sebut AS hasut negara lain, sebaliknya Washington nilai Beijing sombong.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Menlu China Wang Yi
Foto:

Sebagian besar kebijakan Biden terkait China masih dirumuskan, termasuk cara menangani tarif barang-barang Cina yang diterapkan di bawah pemerintahan Trump. Sejauh ini pemerintahan Biden lebih menekankan pada nilai-nilai demokrasi dan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia oleh China.

Anggota senior Republik di Komite Urusan Luar Negeri House of Representative, Michael McCaul mengatakan, pidato Yang di Alaska tidak menunjukkan bahwa China akan mengubah cara pendekatannya terhadap AS.  "Tuduhan palsu mereka harus menjadi peringatan bagi pemerintahan Biden tentang siapa yang sebenarnya mereka hadapi," ujar McCaul.

Washington mengatakan, kunjungan kenegaraan Blinken ke Korea Selatan dan Jepang serta pertemuan Presiden Biden dengan negara Quad menunjukkan bahwa AS telah memperkuat sekutunya untuk menghadapi China. Washington mengatakan, pihaknya bersedia bekerja sama dengan China, asalkan menguntungkan kepentingan AS.

Washington mengutip kebijakan perubahan iklim dan pandemi virus korona sebagai contoh. Blinken mengatakan, Washington berharap Cina dapat menggunakan pengaruhnya untuk membujuk Korea Utara agar menyerahkan senjata nuklirnya.

Pakar Asia di Pusat Kajian Strategis dan Internasional, Bonnie Glaser mengatakan, pernyataan keras dari China dan AS dalam pertemuan di Alaska telah menciptakan risiko potensial yang akan berubah menjadi pertukaran tuduhan dan tuntutan. Glaser menilai pertemuan di Alaska tidak akan memberikan hasil yang signifikan untuk menurunkan tensi kedua negara. "Tidak ada pihak yang diuntungkan dari pertemuan yang gagal total ini," ujar Glaser.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement