Senin 22 Mar 2021 16:44 WIB

Hasil Uji Coba di AS Simpulkan Astrazeneca Aman

Lebih dari 32 ribu relawan mengambil bagian dalam uji coba.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Vaksinator mempersiapkan vaksin Covid-19 Astrazeneca sebelum diberikan kepada warga di Puskesmas Kota Sidoarjo, Jawa Timur.
Foto:

Data dari uji coba baru AS ini dijalankan oleh para ahli di Universitas Kolombia dan Universitas Rochester bekerja sama dengan AstraZeneca. Data mungkin juga terbukti berguna dalam meyakinkan orang tentang seberapa baik vaksin bekerja untuk melindungi orang tua dari penyakit Covid-19.

Beberapa negara pada awalnya tidak mengizinkan penggunaan vaksin pada orang dewasa di atas 65 tahun dengan alasan kurangnya bukti. Sekitar seperlima dari relawan dalam uji coba di AS berusia di atas 65 tahun.

Vaksin diberikan dalam dua dosis, dengan jarak empat pekan. Efeknya kemudian memberikan perlindungan yang sama besarnya kepada mereka seperti bagi kelompok usia yang lebih muda.

Ratusan ribu orang di Inggris telah menerima vaksin Astrazeneca setiap hari, jadi jika dibandingkan, jumlah ini kecil. Tetapi hasilnya sangat penting bagi AS dan harus menjelaskan jalan agar vaksin disetujui oleh regulator di sana dalam satu atau dua bulan ke depan.

Kabar bagus

Peneliti utama uji coba vaksin Universitas Oxford, Prof Andrew Pollard mengatakan, hasil ini adalah berita bagus karena menunjukkan kemanjuran vaksin yang luar biasa dalam populasi baru dan konsisten dengan hasil uji coba yang dipimpin Oxford.

"Kami dapat mengharapkan dampak kuat terhadap Covid-19 di semua usia dan untuk orang-orang dari semua latar belakang yang berbeda dari penggunaan vaksin yang meluas," ujar Pollard dikutip laman BBC, Senin.

Salah satu pembuat vaksin, Sarah Gilbert mengatakan, di banyak negara yang berbeda dan lintas kelompok usia, vaksin memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap Covid-19 dan pihaknya pun berharap ini akan mengarah pada penggunaan vaksin yang lebih luas dalam upaya global untuk mengakhiri pandemi.

Gilbert mengatakan selalu ada kasus orang jatuh sakit setelah menerima vaksin, terutama ketika sejumlah besar orang menerima suntikan, tetapi itu tidak berarti bahwa vaksin bertanggung jawab atas masalah tersebut. Sementara itu, ribuan orang setiap hari meninggal di seluruh Eropa akibat Covid-19.

"Sangat penting bahwa kita mendapatkan kesempatan untuk melindungi orang secepat mungkin. Vaksin ini akan menyelamatkan nyawa," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement